Peringati Pekan ASI Sedunia 2023, Gubernur Khofifah: Berikan ASI Eksklusif untuk Turunkan Stunting

Peringati Pekan ASI Sedunia 2023, Gubernur Khofifah: Berikan ASI Eksklusif untuk Turunkan Stunting

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur menekankan pentingnya peran ibu dalam memberikan ASI Eksklusif sebagai salah satu upaya untuk menurunkan prevalensi , serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). 

Ia mengungkapkan hal tersebut dalam Pekan Menyusui Sedunia 2023 bertajuk 'Enabling Breastfeeding Making a Difference for Working Parents' yang diperingati pada 1-7 Agustus 2023.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan

“Meski hari ini hari terakhir Pekan Menyusui Sedunia 2023, tapi hari ini merupakan hari memulai melakukan gerakan bersama secara masif memberi semangat para ibu untuk memberikan ASI Ekslusif. Termasuk para ibu yang juga aktif bekerja, harus punya komitmen untuk memberikan ASI Eksklusif,” paparnya, Senin (7/8/2023).

“Pemberian ASI Eksklusif sampai 6 bulan akan menjadikan anak-anak kita kuat dan sehat dan membantu pemberian kecukupan gizi. Yang tentunya akan membantu mencegah , tumbuh kembangnya juga sehat dan menjadikan mereka menjadi SDM berkualitas,” imbuhnya.

Untuk mewujudkan hal ini, pun mengimbau masyarakat dan lingkungan untuk memberikan dukungan agar ibu bisa berhasil memberikan ASI Ekslusif. Agar semua ibu memiliki kesempatan yang sama dalam menyusui, baik para ibu yang bekerja atau ibu rumah tangga. 

Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024

Pesan yang disampaikan gubernur itu sejalan dengan apa yang dipesankan oleh WHO untuk memberikan dukungan pada ibu menyusui. Sebagai upaya menunjang para ibu menyusui,  juga memberikan perhatian khusus ketersediaan ruang laktasi di tempat kerja dan fasilitas umum (fasum).

tidak hanya membuat kebijakan untuk pengupayaan pemenuhan gizi dan penyediaan konselor ASI saja. Tapi yang juga menjadi _concern_ kami adalah agar semua tempat kerja dan fasilitas umum menyediakan ruang laktasi," ujarnya.

"Ini sebagai dukungan terhadap para ibu yang bekerja agar tetap bisa memberikan ASI ekslusif. Jadi harus disediakan tempat dan waktu untuk menyusui, baik di tempat kerja dan di ruang publik lainnya. Semua ibu perannya sama mulianya,” katanya.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

Hal ini terbukti dengan adanya 3.271 Kelompok Peduli ASI (KP-ASI), 1.632 Konselor ASI, dan 961 ruang laktasi yang tersebar di 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.

Untuk itu Gubernur pun mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk turut peduli dengan ibu menyusui. Ia berpesan agar masyarakat memberikan perhatian serta bekerjasama dengan petugas kesehatan dan para kader TP-PKK dalam kunjungan rumah dan pengawasan kepada ibu menyusui serta kelompok berisiko .

“Kepedulian terhadap ibu yang menyusui dan anak-anak ini harus dibangun bersama mulai dari lingkungan terdekat," pesannya.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

"Jenguklah saudara , tetangga dan mereka yang memiliki anak bayi dan tengah menyusui. Tengoklah para tetangganya yang menyusui. Kami berharap dari kepedulian-kepedulian ini ada inovasi berbasis kearifan lokal untuk mendukung praktik menyusui,” sambungnya.

Dari berbagai upaya tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatatkan di tahun 2022 persentase bayi usia s/d 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif berjumlah 69,72 persen. Ditambah, persentase bayi baru yang lahir mendapat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) sebesar 69,22 persen.

Tak heran, kini capaian penurunan di Jatim ada di angka 19,2 persen pada 2022. Jumlah ini di bawah standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) yakni 20 persen dan berada di bawah rata-rata nasional yaitu 21,6 persen. Atas capaian tersebut, Gubernur Jatim itu menyampaikan apresiasinya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

"Alhamdulillah, karena kepedulian sesama inilah Bumi Majapahit bisa menurunkan cukup signifikan. Kini kita sudah berada di bawah standar WHO. Terima kasih semuanya kita sudah pada posisi 19,2 persen, ini menjadi semangat panjenengan semua demi kesejahteraan Jawa Timur," tutup . (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO