SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Nasib apes dialami Sholehudin (31), seorang TKI di Taiwan yang kabarnya dideportasi kembali ke Indonesia. Ia diduga kena gendam di Terminal Bungurasih saat akan kembali ke daerah asalnya, Bima, Nusa Tenggara Barat, menaiki bus pada Senin (21/8/2023).
Saat ini, ia telah ditampung oleh Liponsos Sidoarjo dan sudah dikonfirmasi keluarga untuk segera dijemput.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Awal mula kejadian berawal saat korban dari Taiwan transit di Jakarta, kemudian meneruskan perjalanan darat ke Surabaya," kata Relawan Kecamatan Taman, Arif Budiman, saat dikonfirmasi, Selasa (22/8/2023).
Setelah sampai di Bungurasih, diduga korban digendam oleh orang tak dikenal hingga akhirnya linglung.
"Korban diantar oleh seseorang dari Terminal ke Mako Brimob Polda Jatim, Kecamatan Taman dan diturunkan disitu," ucapnya.
Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO
Kemudian, petugas di Mako Brimob mengantar Sholehudin ke Polsek Taman. Saat ditanya petugas, ia tampak linglung alias tidak fokus.
Ketika ditemukan, Sholehudin hanya membawa sebuah HP dan dompet yang hanya berisi surat dari Taiwan, serta tiket bus menuju Bima.
"Dari HP tersebut, saya mencoba mencari kontak keluarga yang bisa dihubungi, namun HP tersebut masih Mode Taiwan sehingga tidak bisa dibuat telpon di sini," ungkapnya.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Saat itu juga, ia menelpon keluarga korban menggunakan HP miliknya. Angin segar datang karena keluarga korban mengonfirmasi bahwa akan menjemput korban.
Sembari menunggu keluarga korban datang, pihaknya berkordinasi dengan Liponsos Sidoarjo untuk tempat menginap sementara, karena korban tidak ada tempat tinggal dan masih kondisi linglung.
Keluarga korban akhirnya tiba di Liponsos Sidoarjo untuk menjemputnya. Isak tangis dari pecah ketika Sholehudin bisa bertemu kembali dengan famili.
Baca Juga: Gus Muhdlor Sesalkan Kesaksian Pegawai DJP
"Sudah 8 tahun ia merantau di Taiwan dan tidak pulang sama sekali, pulang-pulang dapat kabar begini, sedih rasanya," kata kakak korban, Irwan Abiansyah.
Saat perjalanan ke Indonesia, ia menyatakan adiknya membawa koper dan tas ransel.
"Tas ransel sudah kami temukan di bus yang ditumpanginya, untuk koper sudah perjalanan di bawa ke Bima," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Berdasarkan informasi yang dihimpun BANGSAONLINE.com, Sholehudin berencana akan melangsungkan pernikahan di Bima, akan tetapi kejadian tersebut menimbulkan trauma kepada korban.
"Rencana adik saya ini langsung kami bawa ke kampung halaman di Bima, Nusa Tenggara Barat," ucap Irwan. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News