TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan wartawan dari berbagai media di Bojonegoro dan Tuban berkesempatan berkunjung di Lapangan Minyak Banyu Urip yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Selasa (19/9/2023).
Para wartawan melihat secara langsung fasilitas Lapangan Banyu Urip yang menjadi andalan produksi minyak nasional. Dimana, sekitar 25 persen produksi minyak nasional disumbangkan dari lapangan ini.
Baca Juga: Dibatasi Saat Lakukan Peliputan Sidang, Belasan Awak Media Geruduk Kantor PN Tuban
“Lapangan Banyu Urip telah memproduksi lebih dari 600 juta barel untuk Indonesia,” jelas Onshore Facility Manager EMCL, Harwiyono.
Dalam kesempatan tersebut, Ia memaparkan fasilitas dan aktivitas Lapangan Banyu Urip. Sejak on stream pada 2015, EMCL telah melakukan lebih dari 900 kargo lifting. Sumbangsih pendapatan negara ini juga mampu memberi bagi hasil daerah yang cukup besar.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan rekan-rekan media selama ini. Berkat dukungan ini, operasi kita berjalan lancar, aman, dan selamat,” imbuhnya.
Baca Juga: PWI Tuban Gelar Turnamen E-Sport Sekaligus Sosialiasi Gempur Rokok Ilegal
Berbagai pertanyaan dilontarkan para wartawan yang mengikuti acara ‘Media Nyambangi Banyu Urip’ ini. Mulai dari soal ketahanan produksi, pengelolaan air, dan program pengembangan masyarakat (PPM).
“Kami fokuskan PPM di tiga pilar. Pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi,” ucap Feni Kurnia Indiharti, Community Relations Supervisor EMCL.
Selain mendapat akses melihat langsung kegiatan di Lapangan Minyak Banyu Urip dari dekat, para awak media juga berkesempatan mengunjungi program CSR pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan.
Baca Juga: EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia
Salah satunya program Sekolah Lapang Pertanian yang ada di Desa Bonorejo. Di demplot pertanian itu, para awak media bertemu dengan para petani dan mendapat cerita manfaat program tersebut.
“Pertanian alami yang kita kembangkan di sini menyadarkan para petani di desa bahwa pertanian ramah lingkungan menguntungkan dari sisi ekonomi dan alam,” tutur Heru Cahyo salah satu warga setempat.
Ia menuturkan, sekolah Lapang Pertanian di Bojonegoro dimulai pada tahun 2020. Untuk tahun ini, kegiatan dilaksanakan di enam desa di Kecamatan Gayam dan dua desa di Kecamatan Kalitidu.
Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut
Jumlah petani yang terlibat langsung dalam Sekolah Lapangan mencapai 638 orang petani laki-laki dan perempuan, serta 410 orang petani penerima manfaat secara tidak langsung.
"Umumnya mereka menggunakan pengendali hayati, kompos, maupun pupuk organik cair dari kelompok Sekolah Lapang Pertanian," imbuhnya.
Perjalanan para awak media diakhiri dengan sepak bola persahabatan. Tim dari Bojonegoro melawan tim Tuban serta narasumber. Camat Gayam serta Kapolsek dan Danposramil hadir mengikuti sepak bola.
Baca Juga: Silaturahmi Bersama Awak Media, Kapolres Ajak Jaga Kondusivitas Tuban
“Kesempatan langka bagi kami untuk bisa bercengkrama dengan para wartawan seperti ini,” cetus Kapolsek Gayam, AKP Bambang Trenggani.(gun/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News