KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar atau yang akrab disapa Bunda Fey, tampil dan menjajal catwalk bersama dengan para model dalam Dhoho Street Fashion (DSF) ke-8, Sabtu (14/10/2023).
Istri wali kota itu tampak anggun ketika mengenakan busana Tenun Ikat Kediri karya Eko Tjandra. Tenun Ikat Kota Kediri terus digaungkan dan dipromosikan karena merupakan aset dan warisan budaya yang harus dilestarikan serta dijaga dengan baik.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
"Tak terasa DSF sudah kali ke-8 diselenggarakan. Setiap tahunnya kami mengangkat tema yang berbeda dan juga selalu mengeksplor venue yang tidak pernah sama. Kita mencoba menggali apa kekayaan atau kecantikan yang dimiliki oleh Kota Kediri," kata Bunda Fey.
"Ternyata terpikir kemarin adalah Taman Brantas. Kenapa Taman Brantas, karena ini adalah tempat yang istimewa buat kota kita tercinta. Karena sebetulnya tidak banyak kota-kota di Indonesia yang terbelah oleh sungai," imbuhnya.
Tema yang diusung pada DSF ke-8 yakni 'Brantas, Beyond Infinity' sesuai dengan tempat acara fesyen ini digelar. Bunda Fey juga menjelaskan makna dari tema yang diangkat, bahwa Infinity artinya tanpa akhir dan kebetulan juga ini merupakan DSF yang ke-8.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
"Angka 8 jika posisinya horizontal adalah lambang ketakberhinggaan. Harapannya event ini dapat memajukan tenun ikat Kediri dan bisa meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di bidang tenun," paparnya.
Menurut dia, DSF tidak lain dan tidak bukan untuk merayakan adanya tenun ikat yang merupakan warisan budaya bukan produk yang diciptakan atas dasar aturan atau yang lainnya. Bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka Tenun Ikat Kediri sudah ada, dan memiliki perjalanan yang sangat panjang.
Istimewanya Tenun Ikat Kediri yang sentranya ada di Kelurahan Bandar Kidul ini produsennya banyak dari kalangan anak muda. Hal itu sangat jarang dijumpai di tempat lain yang mayoritas penenunnya adalah orang-orang yang sudah tua.
Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan
Lebih lanjut, Ketua Dekranasda Kota Kediri ini berharap regenerasi penenun dari kalangan orang tua ke anak-anak muda bisa memunculkan minat untuk mau bekerja di bidang tenun. Dengan begitu, produk warisan budaya Kota Kediri ini akan terus lestari.
Sementara itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengungkapkan DSF ini memiliki tujuan mempertahankan keunikan yang ada di Tenun Ikat Kediri. Menurutnya, napas DSF adalah kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri, desainer, perajin tenun dan juga anak-anak SMK.
"Dengan begitu diharapkan acara ini bisa terus berlanjut dan tidak hanya didukung oleh Pemerintah Kota Kediri saja melainkan bisa didukung oleh BUMN, para pengusaha dan lainnya untuk melestarikan kain tenun wastra nusantara yang ada di Kota Kediri ini," katanya.
Baca Juga: Raih Rekor MURI, Lika-Liku Program 'Emas' Jadi Inovasi Pendidikan Bahasa Inggris Warga Kota Kediri
Tenun Ikat Kediri sekarang sudah memiliki dampak. Wali Kota Kediri menjelaskan dampak tenun ikat semakin dikenal adalah banyak dari tokoh-tokoh penting di Indonesia maupun luar negeri yang menggunakan.
"Contohnya saja beberapa waktu yang lalu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga sudah menggunakan, artis Indonesia maupun luar negeri seperti Song Kang, Raffi Ahmad dan beberapa artis lainnya juga sudah pakai tenun ikat Kediri ini," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri.
Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Jatim, Arumi Bachsin, juga memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya event Dhoho Street Fashion ini.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Ribuan Peserta E-Fest dan Penganugerahan Rekor Muri English Massive
"Selamat Pak Wali Kota Kediri dan Ketua Dekranasda Kota Kediri, saya turut berbangga karena hampir setiap tahun saya menjadi saksi betapa indahnya dan juga kreatif hasil karya dari DSF ini, salah satunya ini yang saya pakai. Semoga acara ini memberikan banyak inspirasi untuk anak anak muda khususnya yang ada di ekonomi kreatif. Sukses," katanya.
DSF ke-8 diselenggarakan di Bantaran Sungai Brantas, Kota Kediri. Acara dibuka dengan karya-karya Eko Tjandra, desainer nasional dengan brand Olanye dan disusul dengan hasil karya busana para desainer lokal Kota Kediri, serta desainer nasional Didiet Maulana dengan brandnya Ikat Indonesia.
Kegiatan juga dihadiri Forkopimda Kota Kediri, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Choirur Rofiq; Kepala OJK Kediri, Bambang Supriyanto; Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, Katino dan Firdaus; Ketua Dekranasda se-Eks Karisidenan Kediri, Kepala OPD Pemkot Kediri, para desainer nasional maupun lokal Kota Kediri, perajin tenun dan batik se-Kota Kediri. (uji/mar)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kerja Sama Uniska dengan ID Consulting Jepang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News