Resik-Resik Sungai Avour, Gubernur Khofifah Ajak Daerah Lain Keruk Sungai Jelang Musim Hujan

Resik-Resik Sungai Avour, Gubernur Khofifah Ajak Daerah Lain Keruk Sungai Jelang Musim Hujan Gubernur Khofifah saat meninjau pengerukan Sungai Avour di Gedangan Sidoarjo sebagai mitigasi jelang musim hujan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa kembali melaksanakan kegiatan bersih-bersih sungai. Kali ini bersih sungai dilakukan di sungai avour di , Kecamatan , , Kamis (2/11).

Ini merupakan sungai ketiga di mana sebelum pada hari Minggu (29/10) aksi serupa yaitu membersihkan enceng gondok juga telah dilakukan di Waru serta Sungai Sukodono .

Gubernur mengatakan resik-resik ini dilakukan dikarenakan sungai tersebut dipenuhi dengan tumbuhan enceng gondok lebih dari 1 kilometer. Tak hanya itu, sungai ini juga penuh sampah dan tanaman rambatan serta mengalami sedimentasi.

"Jadi hari ini kita lakukan antisipasi dan mitigasi bersama di sungai-sungai yang berpotensi menjadi penghalang mengalirnya air. Sungai-sungai yang masih penuh sampah dan enceng gondok kita clean up," tegas Gubernur .

"Dengan mengerahkan 4 ekskavator, kita juga ingin memastikan bahwa pengerukan sedimentasi bisa dilakukan agar air bisa mengalir dengan baik sehingga ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi tidak sampai meluber ke rumah warga ataupun terjadi banjir," ungkap .

Lebih lanjut, menyampaikan bahwa BMKG telah memprediksi akan terjadinya awal hujan pada Minggu ketiga bulan November. Selain itu juga BMKG memperingatkan akan terjadinya hujan dengan intensitas tinggi mulai bulan Februari 2024.

"Warning dari BMKG kemungkinan Februari itu akan masuk pada intensitas hujan yang tinggi. Saya minta semua pihak baik pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, desa, dan warga bersama-sama melakukan mitigasi," ungkapnya.

"Di beberapa titik memang saya suka memotret saat naik heli, ada beberapa titik untuk bisa diantisipasi bersama. Dari proses kemarau kering yang cukup panjang kali ini, harus mewaspadai berganti dengan la nina, dan ini agar dilakukan mitigasi bersama," imbuhnya.

Mantan Menteri Sosial ini juga menyampaikan, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana ini dilakukan secara kolaboratif sebanyak kurang lebih 200 orang dengan melibatkan berbagai unsur pentahelix. Baik dari lingkungan OPD Pemprov Jatim, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, pemerintah daerah setempat, juga dari para relawan dan masyarakat sekitar.

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO