GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, meninjau persiapan Program Smart Precision Farming besutan Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, Kamis (9/11/2023).
Smart Precision Farming merupakan transformasi dari program precision farming yang sudah dikembangkan Petrokimia Gresik selama lebih dari 20 tahun. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa semangat pendirian perusahaan pupuk oleh pemerintah sejak awal adalah dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan dengan varian produk pupuk dan bahan kimia paling lengkap di Indonesia. Inovasi Smart Precision Farming inisiasi Petrokimia Gresik juga merupakan upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
"Selain pupuk nano dan granul, drone yang dimanfaatkan untuk program Smart Precision Farming juga bisa untuk pengaplikasian pestisida. Dua anak perusahaan Petrokimia Gresik, Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku adalah produsen pestisida yang jika digabungkan keduanya menjadi salah satu leader di pasar pestisida Indonesia," urai Rahmad.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menjelaskan program Smart Precision Farming yang saat ini dikembangkan perusahaan berawal dari program precision farming yang sudah diinisiasi Petrokimia Gresik sejak tahun 2000, ditandai terciptanya pupuk NPK dengan formula yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan tanaman.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Kita adalah pioneer pupuk NPK di tanah air, dan pabrik kita sejak lebih dari 20 tahun lalu sudah bisa menghasilkan pupuk NPK dengan formula yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan umum unsur hara tanaman. Kebutuhan untuk sawit tentu dengan padi sudah pasti berbeda, begitu juga dengan tanaman lain. Melalui produksi customized ini, pupuk yang Petrokimia Gresik hasilkan kandungan yang presisi sesuai kebutuhan tanaman," katanya.
Program precision farming berikutnya dikembangkan Petrokimia Gresik tahun 2005 dengan menciptakan pupuk organik granul Petroganik. Pupuk ini untuk mengantisipasi berkurangnya kandungan organik tanah.
Ditambahkan Dwi Satriyo, pupuk tersebut juga mendukung program pemupukan berimbang yang disosialisasikan pemerintah untuk pertanian berkelanjutan.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Tahun 2010, Petrokimia Gresik juga mengembangkan pupuk hayati berbahan aktif mikroba, untuk mengefektifkan penggunaan N dan P. Sehingga penyerapan oleh tanaman semakin optimal," beber Dwi Satriyo.
Tahun 2015, Petrokimia Gresik mengoptimalkan layanan precision farming dengan menghadirkan Mobil Uji Tanah (MUT) yang kemudian jangkauan layanannya diperluas ke seluruh wilayah di Indonesia pada tahun 2020.
Mobil ini mampu menganalisa tingkat kesuburan tanah, sehingga dapat memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat sesuai dengan lokasi dan komoditi. Mobil ini melengkapi program edukasi, sosialisasi dan pendampingan budidaya yang dilakukan Petrokimia Gresik.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
"Petani cukup membawa sampel tanahnya, dalam waktu yang singkat sudah bisa mengetahui kandungan yang ada di tanahnya, sehingga petani bisa menggunakan pupuk yang presisi sesuai dengan kebutuhan. Dan tentunya layanan ini gratis," terangnya.
Tahun 2021 sebelum program precision farming dikembangkan menjadi Smart Precision Farming, Petrokimia Gresik juga melahirkan pupuk NPK Phonska Alam. Pupuk ini menjadi pupuk mineral alam yang bersertifikat organik pertama di Indonesia dangan kandungan N, P, dan K terstandar. Penggunaannya jauh lebih presisi dibandingkan dengan penggunaan kotoran hewan pada budidaya tanaman organik.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga memiliki data kesuburan tanah yang didokumentasikan dalam sebuah buku berjudul "Pertanian Presisi: Status Kesuburan Tanah". Buku yang diluncurkan pada acara puncak ulang tahun ke-51 Petrokimia Gresik ini dapat menjadi acuan atau pedoman bagi praktisi pertanian terkait aplikasi pemupukan berimbang.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Kemudian, di tahun 2023, Petrokimia Gresik mengembangkan Smart Precision Farming atau program precision farming yang lebih maju, dengan salah satunya mengembangkan pupuk yang diaplikasikan berteknologi nano, sehingga lebih optimal penyerapannya oleh tanaman. Pupuk berteknologi nano ini akan menjadi produk baru dan pertama kali dikembangkan di Indonesia.
Dalam program ini, Petrokimia Gresik memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk nano dan mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah, serta teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) yang dapat merekam indeks vegetasi tanaman melalui citra satelit kanal infra merah dan kanal merah.
Data yang terekam dari berbagai teknologi ini nantinya dapat digunakan menjadi landasan dosis pemupukan yang presisi sehingga proses pertanian dapat semakin efektif dan efisien.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Selain itu, petani juga bisa mendapatkan informasi terkait luas lahan dan database mengenai kondisi tanah di lahannya.
"Smart Precision Farming dapat menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pertanian Indonesia, dengan memanfaatkan teknologi modern, sehingga budidaya pertanian dapat dilakukan dengan cara lebih efektif, efisien, dan presisi. Hasilnya pun lebih optimal sehingga pendapatan petani meningkat, dan menarik minat generasi muda Indonesia," pungkas Dwi Satriyo. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News