FJN Minta Kader NU Lebih Banyak Berkarir di Jalur Birokrasi

FJN Minta Kader NU Lebih Banyak Berkarir di Jalur Birokrasi Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, saat menyerahkan penghargaan kepada Danu Ardhiarso. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum Forkom Jurnalis (), Muhamad Didi Rosadi, mengatakan bahwa pihaknya mendorong kader NU lebih banyak berkarir di birokrasi. Menurut dia, sebagai provinsi dengan jumlah terbesar, sudah seharusnya kader NU dari Jawa Timur mengisi semua lini yang ada, termasuk jalur birokrasi.

"Kalau bicara kultural, tentunya birokrat di Jatim mayoritas adalah NU. Tapi kalau bicara kader NU, masih minim di jalur birokrat," kata pria yang akrab disapa Diday itu, Jumat (17/11/2023).

Baca Juga: Salamul Huda Nahkodai GP Ansor Kota Probolinggo

Berdasarkan penilaian belakangan ini, mulai muncul semangat para birokrat untuk aktif berorganisasi di NU maupun lembaga dan badan otonom di bawah naungan NU, seperti Danu Ardhiarso yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Jatim.

Diday menjelaskan, Danu meski merupakan birokrat karir lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), namun masih meluangkan waktu berorganisasi di NU, dan pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara di PW GP Jatim.

"Mas Danu ini paket lengkap, beliau birokrat karir lulusan STPDN tapi juga kader NU. saat ini tercatat sebagai pengurus di Asisten Kerjasama (Asker) Satkorwil Banser Jawa Timur. Sosoknya sebagai pimpinan birokrasi yang punya kesadaran berkhidmat di NU, menjadi salah satu alasan memberi apresiasi Tokoh Muda Inspiratif 2023 kepada beliau," paparnya.

Baca Juga: Perubahan Nomenklatur BPR Jatim, Adhy Karyono: Optimalkan Peran untuk Tingkatkan Ekonomi

Sementara itu, kader senior , Muslih Hasyim Sufy, mengakui masih kurangnya kader NU yang berkarir di jalur birokrasi. Ia beranggapan, di birokrasi kader NU lebih dominan di Kementerian Agama (Kemenag) berikut jajarannya.

Namun, mantan Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jatim itu menyatakan saat ini mulai tumbuh kesadaran birokrat berkhidmat di NU. Hal itu tak lepas dari era kebebasan pascareformasi, karena saat orde baru ada kecenderungan birokrat menyembunyikan identitasnya sebagai .

"Alhamdulillah, di era Gubernur Khofifah para birokrat menunjukkan kebanggaannya sebagai nahdliyin, bahkan pengurus NU. Tradisi NU pun semakin hidup di lingkungan Pemprov Jatim. Saya kira ini bagus, mengingat mayoritas warga NU adalah nahdliyin," ucap pria yang akrab disapa Cak Lih itu. (mar)

Baca Juga: Rais Aam PBNU Ngunduh Mantu dengan Pemangku Pendidikan Elit dan Tim Ahli Senior di BNPT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO