Pemkot Kediri Kolaborasi dengan Lapas dan Bea Cukai Beri Pelatihan Napi

Pemkot Kediri Kolaborasi dengan Lapas dan Bea Cukai Beri Pelatihan Napi Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri Zanariah saat berdiskusi dengan Kepala Lapas Kelas IIA Kediri Hanafi (kiri) dan Kepala KPP Bea Cukai Type Madya Kediri Sunaryo. Foto: Ist.

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berkolaborasi dengan Lapas Kelas IIA dan KPP Bea Cukai Type Madya Kediri, bakal memberi pelatihan keterampilan narapidana. Pelatihan bertujuan agar ketika mereka bebas nanti, mereka bisa mandiri dan tidak melakukan tindak kriminal lagi.

Kepastian itu dicapai setelah Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri menerima kunjungan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kediri Hanafi dan Kepala KPP Bea Cukai Type Madya Kediri Sunaryo di balai kota setempat, Kamis (30/11/2023).

“Bersama KPP Bea Cukai Type Madya Kediri, kita akan mengadakan pelatihan melinting rokok bagi para narapidana. Rencananya akan diikuti 950 orang dari Kota dan Kabupaten Kediri. Pelatihan ini bekerja sama dengan salah satu perusahaan rokok yang difasilitasi oleh KPP Bea Cukai Type Madya Kediri,” ujar Hanafi.

Ia berharap melalui pelatihan ini, eks narapidana tidak lagi mengulangi kejahatan dan bisa diterima di perusahaan rokok. Selain pelatihan melinting rokok, juga diadakan pelatihan masak dari Grand Surya serta peternakan di Kawasan Klotok.

Kepala Bea Cukai Type Madya Kediri Sunaryo mengatakan, KPP Bea Cukai siap untuk berkolaborasi. Salah satu perusahaan rokok sudah bersedia untuk mengisi pelatihan di lapas untuk menambah keterampilan narapidana.

"Permintaan tenaga kerja pada pabrik rokok tarif rendah yang dikerjakan menggunakan tangan ada kenaikan. Semoga pelatihan yang diberikan dapat bermanfaat," ujar Sunaryo.

Senada, mengaku Pemerintah Kota Kediri siap mendukung rencana kolaborasi tersebut. Pemerintah Kota Kediri juga memiliki pelatihan keterampilan yang mungkin bisa dikolaborasikan untuk para narapidana.

Pelatihan dari Pemerintah Kota Kediri melalui DBHCHT bahkan memberikan uji kompetensi dari BNSP. Jadi ketika sudah lulus pelatihan, peserta dinyatakan sudah kompeten dan bersertifikat BNSP.

"Saya mendukung dan kami siap apabila dibutuhkan pelatihan lain bagi narapidana sesuai dengan minatnya. Sepanjang untuk meningkatkan kualitas SDM, pasti kami dukung. Para narapidana ini juga harus kita perhatikan agar setelah keluar mereka bisa berdaya dan mandiri," jelas dia.

Turut mendampingi, Kepala Dinkop UMTK Bambang Priambodo dan Kepala Bagian Perekonomian Tetuko Erwin. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO