KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka Hari AIDS se-dunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2023, Dinas Kesehatan Kota Batu merilis jumlah pengidap HIV di Kota Batu.
Berdasarkan hasil skrining HIV kepada 5.315 orang, tercatat ada 67 orang yang dinyatakan positif, di antaranya 1 orang ibu hamil (bumil). Sedangkan orang dengan HIV (ODHIV) dalam pengobatan sebanyak 158 orang.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Sapa Warga Oro-Oro Ombo
"Hingga saat ini, total jumlah orang dengan HIV atau ODHIV di Kota Batu sebanyak 324 orang," ujar dr. Suzana Indahwati, Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Penanggulangan Bencana Dinkes Kota Batu, Jumat (1/12/23).
Ia mengungkap faktor risiko HIV banyak diakibatkan hubungan seksual yang tidak aman, berbagi jarum suntik dan alat-alat penusuk, transfusi darah yang tidak aman, transmisi dari ibu ke anak, tindakan medis yang tidak aman, kelompok berisiko tinggi, dan kurangnya pengetahuan tentang HIV.
"Kami sudah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian HIV di Kota Batu dengan cara memberikan edukasi, mengurangi stigma dan diskriminasi, melalui penyuluhan di sekolah, masyarakat, dan di layanan kesehatan, serta meningkatkan arus informasi HIV secara digital melalui sosmed dan pemberitaan di media massa," jelas Suzana.
Baca Juga: Paslon Nur-Heli Yakin Raih Suara Sah Pilwalkot Batu Lebih dari 50 Persen
Selain upaya tersebut, dinkes juga telah meningkatkan kesadaran masyarakat melalui acara-acara terkait HIV. Misalnya, gebyar hari AIDS sedunia, melalui pengadaan kondom, reagen pemeriksaan HIV, penstandaran SOP penggunaan peralatan medis invasif yang steril untuk layanan kesehatan. Sedangkan upaya kuratif dengan memperbanyak layanan pengobatan HIV di Kota Batu.
"Saat ini sudah lima puskesmas dan empat rumah sakit, dan pengadaan alat pemeriksaan viral load HIV untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan," terangnya.
Tidak hanya itu, dilakukan upaya rehabilitatif dan dukungan untuk mengurangi angka dan dampak IO (infeksi oportunistik) melalui program adherence (kepatuhan berobat), pengadaan nutrisi untuk ODHIV, program konseling, serta pengembangan KDS (kelompok dukungan sebaya) untuk mendukung ODHIV secara bio-psiko-sosio-spiritual.
Baca Juga: Pertama di Kota Batu, Pemkot Launching Koperasi Multi Pihak Kreatif
Bahkan, dilakukan pula jejaring untuk meningkatkan peran serta komunitas dalam program HIV. Selanjutnya melakukan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait, menggandeng organisasi remaja seperti Gerpha (Gerakan Remaja Peduli HIV AIDS), duta genre (generasi berencana), yayasan terkait HIV dan populasinya, LSM, dan komunitas lainnya.
Saat ini, semua puskesmas dan 4 rumah sakit sudah memiliki pelayanan HIV secara komprehensif. Yaitu Puskesmas Batu, Sisir, Bumiaji, Beji, dan Junrejo. Untuk rumah sakit, meliputi RSU Karsa Husada Batu, RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, RS Baptis Batu, dan RSIA Haji Batu.
Sementara yang pelayanan HIV masih sebatas testing dan konseling ada 2 RS, yakni RS dr Etty Asharto dan RS Punten Batu.
Baca Juga: Pukau Ribuan Penonton, Kota Batu Sukses Gelar Batu Art Flower Carnival 2024
"Pencegahan HIV harus bersifat holistik, melibatkan berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, LSM, komunitas, dan individu untuk mencapai dampak yang signifikan dalam mengurangi penularan virus HIV. Secara umum, Dinkes Kota Batu mengimbau kepada masyarakat untuk mencari informasi yang akurat tentang cara penularan HIV, pentingnya penggunaan kondom, dan pencegahan penularan virus kepada masyarakat umum dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan," ujar dia.
Saat ini, telah tersedia di Kota Batu akses untuk tes HIV yang anonim dan konseling untuk individu yang ingin memeriksa status HIV yang bisa diakses siapa saja. Bahkan jika masyarakat hanya ingin mengetahui status HIV-nya bisa datang ke puskesmas/RS terdekat. (asa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News