Hadiri HLM Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Gubernur Khofifah Optimis Jatim Makin Inklusif di 2024

Hadiri HLM Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Gubernur Khofifah Optimis Jatim Makin Inklusif di 2024 Gubernur Jawa Timur saat menghadiri High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur (foto:Ist)

PASURUAN,BANGSAONLINE.com - Gubernur Indar Parawansa menghadiri High Level Meeting Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi .

Pertemuan yang diselenggarakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia itu bertema “Refleksi 2023 Serta Prospek dan Tantangan 2024” digelar di Pelataran Bromo, Pasuruan, Sabtu (9/12).

Baca Juga: Awas! BMKG Minta Jatim dan Surabaya Waspada Cuaca Ekstrem Selama Sepekan di Pertengahan Februari

Gubernur menerangkan jika perekonomian sekarang sudah tumbuh inklusif.

Diharapkan semakin bertumbuh dengan inklusif memiliki dampak bagi masyarakat di berbagai sektor.

Makna inklusif sendiri yakni menjangkau seluruh aspek masyarakat dan juga memberikan dampak kesejahteraan.

Baca Juga: KPU Tetapkan Khofifah-Emil Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih

“Ekonomi di harus tumbuh secara inklusif dan berdampak. Makin tumbuh makin memberikan tetesan kesejahteraan, makin tumbuh akan makin mengurangi pengangguran, serta berdampak penurunan kemiskinan, stunting menurun, dan pendidikan membaik,” kata .

Ia juga optimis dalam menyongsong perekonomian di 2024. Sebab, menurutnya pertumbuhan ekonomi 2023 Provinsi yang dipimpinnya tercatat memuaskan.

Hal ini diperkuat data dari Badan Pusat Statistik () yang mencatat pada Triwulan III 2023 tumbuh sebesar 1,79% yang merupakan tertinggi di antara provinsi lain di Pulau Jawa. 

Baca Juga: Majukan Ekonomi Kerakyatan di Jatim, Khofifah Raih Outstanding Contribution to Economic Development

juga menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Indonesia sebesar 14,6%. 

Serta penyumbang perekonomian terbesar kedua pula di Pulau Jawa dengan prosentase 25,56%.

“Pertumbuhan ekonomi Jatim ini berbanding lurus dengan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jatim. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari tahun 2020 sebesar 4,4% menjadi 0,82% per Maret 2023,” ujarnya.

Baca Juga: Ali Parawansa Optimis Terpilih Jadi Ketua Ansor dalam Konfercab, Ini Visi Misinya

Di hadapan stakelholder, menjelaskan jika pertumbuhan ekonomi erat kaitannya dengan beragam program pembangunan di desa-desa. 

Desa memang menjadi fokus pembangunan sebab selama ini kantong-kantong kemiskinan banyak ditemukan di pedesaan. Salah satu program tersebut ialah desa mandiri dan desa devisa. 

menjadi provinsi dengan jumlah Desa Mandiri tertinggi di Indonesia. Jumlah Desa Mandiri di Jatim mencapai 2.800 desa. 

Baca Juga: Tok! MK Tolak Gugatan Risma-Gus Hans, Khofifah-Emil : Ayo Bersatu Bangun Jawa Timur

Jumlah ini berkontribusi 24,44% dari total Desa Mandiri di Indonesia. Begitu pula dengan Desa Devisa. Dari 613 desa devisa di Indonesia, 149 desa atau 24% di antaranya berada di Jatim.

“Begitupula dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim. Per 1 Desember 2023, IPM tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019 – 2023,” ungkapnya.

Yang membanggakan, berdasarkan data , capaian IPM 2023 di atas rata-rata nasional yang tercatat 74,39. IPM juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).

Baca Juga: Pesan Khofifah di Hari Persaudaraan Manusia Internasional

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia pada umumnya dan Jatim pada khususnya. Salah satu tantangan tersebut ialah terkait ketahanan pangan.

Terkait hal ini, Gubernur sangat optimis karena sejak 2020 telah menjadi lumbung pangan nasional.

Produksi padi merupakan yang tertinggi di antara provinsi lainnya sejak 2020-2023.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Ikuti Rilis BPS soal Angka Inflasi Januari 2025 dan Hunian Hotel Desember 2024

Berdasarkan angka sementara , produksi padi Jatim tahun 2023 mencapai 9,59 juta ton GKG atau berkontribusi 17,89% dari produksi nasional sebesar 53,63 juta ton GKG. Hal yang sama juga pada komoditas lainnya seperti daging sapi, jagung, pisang, hingga perikanan.

“Hal ini terwujud berkat sinergitas semua pihak termasuk pemerintah kabupaten/kota yang berkolaborasi, urun support alsintan seperti bed dryer, combine harvester, maupun Rice Milling Unit (RMU),” tuturnya.

Baca Juga: Kunjungan Edukasi Bencana di BPBD Jatim Naik 59,7 Persen di Tengah Cuaca Ekstrem di Awal 2025

Gubernur menambahkan, pascapanen menjadi salah satu perhatiannya agar selain produktifitasnya meningkat.

Kualitas beras yang dihasilkan petani juga bisa meningkat dan masuk ke dalam kategori beras medium hingga premium.

“Ketika beras yang dihasilkan mampu memenuhi standar premium tentu harganya akan ikut membaik. Sehingga berdampak pula pada kesejahteraan para petani,” imbuhnya.

Terakhir, Gubernur mengajak seluruh stakeholder untuk memperkuat sinergitas dan kolaborasi menghadapi tahun 2024.

Ia juga kembali mengingatkan agar segala kebijakan yang diambil benar-benar memprioritaskan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berdampak bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Doddy Zulverdi menyampaikan bahwa pertemuan kali ini selain membahas refleksi perekonomian Jatim pada tahun 2023, juga berupaya mengidentifikasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi.

“Sehingga kita semua bisa mengantisipasinya dengan baik dan pertumbuhan ekonomi di Jatim tetap positif,” ungkap Doddy.

Pertemuan ini dihadiri pula oleh Sekretaris Daerah Provinsi Adhy Karyono, Kepala Kanreg IV OJK, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jatim, Kepala Kanwil Ditjen Bea Cukai 1 Jatim, Jajaran Perwakilan BI Jatim, serta para akademisi. (dev/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO