Tanggapi Edaran Kementerian Pendidikan, Risma: Surabaya Sudah Melakukannya

Tanggapi Edaran Kementerian Pendidikan, Risma: Surabaya Sudah Melakukannya Risma saat memberikan tanggapan terkait surat edaran dari Kementerian Pendidikan. (foto: yuli iksanti/BANGSAONLINE)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Keingingan Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pembaruan dan pembangunan di sektor pendidikan semakin membawa angin segar. Setelah satu tahun ke belakang Pemkot terfokus pada pembangunan infrastruktur, tahun ini Pemkot bersama Dinas Pendidikan berencana menjadikan pendidikan di Kota Surabaya menjadi kota dengan predikat pendidikan berkarakter.

Hal ini juga diimbangi dengan keluarnya surat edaran dari kementrian tentang pendidikan berkarkter. Bertempat di ruang kerja Wali Kota, dan dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Ikhsan. Wali Kota menjelaskan tentang beberapa poin yang terdapat di surat keputusan, dan ternyata sudah diterapkan terlebih dahulu di sekolah-sekolah di kota Surabaya.

Baca Juga: Tak Terima Diviralkan Selingkuh, Sembunyikan Wanita di Kolong Meja, Camat Asemrowo Bakal Lapor Polda

“Saya sempat terkejut saat membaca surat edaran, ternyata yang jadi perintah menteri pendidikan, sudah dilakukan terlebih dahulu di kota Surabaya. Tentang pendidikan di Kota Surabaya, semua saya sudah kita rencanakan, bukan hanya berjalan kedepan. Namun, sudah dihitung secara teliti setiap langkahnya,” tegas Wali Kota.

Pemkot telah memberangkatkan sebanyak 50-60 guru ke Korea Selatan, dikarenakan Korea Selatan merupakan negara dengan tingkat industri kreatif yang paling pesat belakang ini. Fenomena boy band yang dikemas secara kreatif, membuat Pemkot terinspirasi dan nantinya diharapkan guru-guru yang melakukan studi banding, mampu mengajarkan ilmu kreatifitas didapatkan selama berada di Korea Selatan.

Wali Kota menambahkan, meski tidak semua anak memiliki kemampuan intelejensi dan kemampuan kreatifitas yang setara, namun setiap anak pasti akan unggul di salah-satu bidang. Wali Kota juga tidak terlalu khawatir dengan nilai akhir (UAS) para siswa, ia merasa proses adalah salah satu faktor yang paling penting.

Baca Juga: Marak Pengemudi Mabuk Sebabkan Laka di Surabaya, Pemkot Bakal Tetapkan Aturan ini untuk RHU

“Jika kita mengedepankan hasil, maka semuanya akan dikorbankan. Dalam hal ini bukan hanya waktu untuk belajar, takutnya malah siswa akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang bagus. Salah satunya dengan mencontek atau menyewa joki ujian. Jika meninjau dari proses, dan ada nilai yang kurang, maka siswa tersebut akan tahu di mana bagian yang kurang, dan akan mengejar kekurangan tersebut keesokan harinya,” imbuh Wali Kota.

Tak hanya di bidang pengetahuan intelegensi, Wali Kota menginstruksikan bahwa para pelajar juga harus bisa bersosialiasi dengan teman sebayanya, telebih dengan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan program konselor sebaya, program yang berhubungan dengan kegiatan sosialisasi teman sebangkunya, dan bertujuan menimbulkan kepekaan di lingkungannya.

Para siswa juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan program eco school yang baru saja dilaunching bulan ini. Para siswa SMK dengan wira usaha, bahkan Dinas Pariwisata membuat agenda khusus pelatihan seni tari pada sore hari di balai pemuda. Dan nantinya diharapkan para siswa bisa sukses meskipun belum selesai menuntaskan sekolahnya. (yul)

Baca Juga: Preman Getok Tarif Parkir KBS Rp45 Ribu, Polsek Wonokromo Tuding Pihak ini Tak Tegas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO