SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Presiden Joko Widodo meminta agar debat Calon Presiden (Capres) tidak saling menjatuhkan.
Jokowi mengatakan, apabila debat diwarnai saling menjatuhkan dengan motif personal maka tidak akan memberikan edukasi pada masyarakat yang menyaksikan.
Baca Juga: Instagram Umumkan Transformasi Tampilan Feed di Awal 2025
"(Debat) Pilpres bukan saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," tutur Jokowi pada Senin (8/1/2024).
Jokowi menegaskan bahwa tidak masalah adanya saling serang asalkan mengenai kebijakan, visi dan misi masing-masing calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Maka dari itu, Jokowi menyarankan agar debat pilpres diformat secara lebih baik lagi ke depannya.
Baca Juga: Bisa Online, Simak Cara Cepat dan Mudah Buat SKCK
"Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga (berlangsung) hidup. Saling menyerang enggak apa-apa tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang," ujar Jokowi.
Jokowi juga memberikan pandangannya mengenai pelaksanaan debat ketiga Pilpres 2024 yang diselenggarakan pada hari Minggu (7/1/2024) malam.
Jokowi menilai debat semalam kurang menampilkan substansi dan visi para capres.
Baca Juga: Gerindra Sebut PDIP Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto
Jokowi menyoroti soal saling serang antar capres dalam debat tersebut.
"Yang pertama, saya memang melihat, substansi dan visinya malah tidak kelihatan. Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa-apa, asal (itu soal) kebijakan. Asal policy. Asal visi ya enggak apa-apa," tutur Jokowi.
"Tapi, kalau yang sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam, mengenai apa hubungan internasional, mengenai geopolitik, dan lain-lain saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton," tambahnya.
Baca Juga: Diusir dari Pesawat, Khabib Nurmagomedov Bilang Begini
Jokowi menduga banyak orang yang kecewa dengan jalannya debat pada Minggu malam yang bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News