SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat penghargaan Universitas Brawijaya (UB) Halal Award kategori Pemda Produk Halal.
Penghargaan itu diberikan pada acara Brawijaya Halal Summit 2024, Peluncuran UB Halal Center dan UB Halal Metric di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (19/1/2024).
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin didampingi Rektor UB Prof Widodo menyerahkan penghargaan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang diwakili oleh Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak.
Atas diterimanya penghargaan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan terimakasihnya kepada seluruh pelaku industri halal di Jatim.
Menurutnya, UB Halal Award ini akan menjadi penguat komitmen Pemprov Jatim untuk terus mengembangkan ekosistem halal di Jatim.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Alhamdulillah penghargaan ini menjadi bukti sekaligus penyemangat kita untuk terus mengembangkan ekosistem halal di Jawa Timur," katanya, Senin (21/1/2024).
Khofifah mengatakan, pengembangan ekosistem halal di Jatim membutuhkan support dari berbagai pihak.
Termasuk dari kalangan akademisi salah satunya Universitas Brawijaya (UB).
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Bahwa dukungan itu akan menjadi penguat kita. Apresiasi dari Universitas Brawijaya ini menurut saya juga bagian dari support UB kepada Pemprov Jatim. Tentunya kita akan bersama-sama dengan seluruh stakeholder mengembangkan ekosistem halal di Jawa Timur," terangnya.
Gubernur Khofifah terus mendorong berkembangnya ekosistem halal dengan adanya percepatan pembangunan industri halal di Jawa Timur.
Untuk itu, Gubernur Khofifah terus berupaya mengembangkan ekosistem halal dengan mendorong percepatan pengembangan industri halal di Jatim.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Caranya antara lain dengan memfasilitasi sertifikasi halal bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM), pengembangan infrastruktur halal, dan pelatihan untuk peningkatan SDM halal.
Berdasarkan catatan data Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) per 3 Januari 2024, telah diterbitkan 252.490 sertifikat halal untuk pelaku usaha di Jatim yang 98,52 persen adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM).
“Jumlah tersebut meningkat sebesar 38,14 persen atau sebanyak 96.302 sertifikat halal sejak 21 Oktober 2023 yang mencapai 156.188 sertifikat halal,” jelas Khofifah.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Menurutnya, Sertifikasi ini penting bagi pelaku usaha untuk terjun di industri halal. Karena potensi pasar halal global terus tumbuh.
Terutama permintaan di sektor makanan, fesyen, farmasi, kosmetik, pariwisata, media, rekreasi, serta keuangan syariah.
Untuk itu, Khofifah juga terus mendorong percepatan pelaksanaan sertifikasi halal. Baik oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta lembaga lainnya.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
"Jika proses sertifikasi halal dioptimalkan, maka produk-produk halal dari Jatim akan bisa memberikan support lebih signifikan bagi pemenuhan kebutuhan unggas tidak hanya pada saat musim haji tapi juga Umrah saat Ramadan. Serta perluasan pasar ke negara Organisasi Konperensi Islam. Tentunya ini dilakukan dengan sinergitas di antara seluruh pelaku usaha dan industri," imbuh Khofifah.
Di akhir Gubernur Khofifah mengapresiasi diluncurkannya UB Halal Center dan UB Halal Metric dalam acara Brawijaya Halal Summit 2024.
Menurutnya, dua fasilitas baru milik UB ini akan menjadi suntikan semangat bagi berbagai pihak untuk mengembangkan ekosistem halal Jatim.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Peluncuran UB Halal Center dan UB Halal Metric hari ini oleh Pak Wapres akan menjadi penguat dan suntikan bagi kita semua untuk terus mengembangkan ekosistem halal di Jawa Timur," katanya.
Untuk diketahui UB Halal adalah ekosistem halal yang dikembangkan di lingkungan Universitas Brawijaya di antaranya melalui adanya pusat studi halal thoyyib dan mengembangkan UB Halal metric.
Sementara UB Halal metric merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur implementasi konsep ekosistem halal secara komprehensif baik disektor perguruan tinggi, industri, maupun pemerintahan.
Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana UB Halal Summit 2024, Tri Wijaya mengatakan UB Halal Metric akan mewadahi bagaimana industri, universitas, dan pemerintah mengaktualisasi proses halal mulai dari hulu hingga hilir dalam bisnisnya masing-masing.
“Dalam implementasi UB halal metric kita memfasilitasi, tidak hanya terfokus sertifikasi halal pada produk makanan seperti pada umumnya tapi juga mengukur konsep yang lebih luas lagi dalam ekosistem halal tersebut seperti aspek SDM, proses bisnis yang dijalankan, hingga mitra dan penyediaan sarana pendukung lainnya,” pungkasnya.(dev/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News