Tiap Tahun Ada 1-3 Penderita Kusta Baru di Kota Batu

Tiap Tahun Ada 1-3 Penderita Kusta Baru di Kota Batu Ilustrasi penyakit kusta.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Meskipun bukan merupakan daerah endemis kusta, tetapi setiap tahun masih ditemukan 1-3 orang penderita kusta baru.

Angka kunjungan yang tinggi serta pengiriman produk pertanian ke luar (interaksi penduduk dengan warga berbagai kota) menjadi potensi masih munculnya penyakit ini.

Baca Juga: Resmikan Desa Berdaya dan Kandang Komunal, Pj Wali Kota Batu Apresiasi Masyarakat Sumbergondo

" merupakan penyakit menular yang tidak mudah menular. Meskipun demikian, Dinas Kesehatan tetap berusaha melakukan upaya deteksi melalui kerja sama penemuan kasus dengan dokter spesialis kulit di semua rumah sakit di serta pemberian edukasi cardinal sign kusta kepada masyarakat," ujar dr. Suzana Indahwati, Kabid Pencegahan Penularan Penyakit dan Penanggulangan Bencana Dinkes .

Dijelaskan Suzana, puskesmas di mampu melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk diagnosa kusta didampingi dinas . Pengobatan kusta pun gratis di seluruh puskesmas se-.

Untuk memperingati Hari Sedunia (World Leprosy) setiap hari Minggu terakhir bulan Januari, Suzanna mengingatkan akan bahaya penyakit tersebut.

Baca Juga: Masifkan Tangani Sampah, Pemkot Batu Tambah dua Mesin Incenerator di 2 Kelurahan ini

Ia menjelaskan, penyakit kusta merupakan golongan penyakit infeksi bakteri kronis yang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, dan saluran pernapasan. umumnya dapat ditangani dan jarang menyebabkan kematian.

Namun penyakit kusta berisiko menyebabkan cacat. Hal ini membuat pasien kusta berisiko mengalami diskriminasi yang dapat berdampak pada kondisi psikologisnya.

Sebagai penyakit kelompok neglected desease (penyakit terabaikan), penyakit kusta perlu mendapatkan perhatian khusus. Peringatan Hari Sedunia bertujuan untuk untuk menciptakan kesadaran terhadap stigma yang melekat pada penyakit ini.

Baca Juga: Hadapi Nataru 2024/2025, Pemkot Batu Gelar Rakor Forum Lalin dan Angkutan Jalan

Yakni dengan menyadarkan bahwa kusta adalah penyakit yang disebarkan oleh sejenis bakteri dan dapat disembuhkan. Jadi bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, makanan, atau penyakit keturunan seperti yang masih banyak timbul anggapan di masyarakat.

Hari Sedunia 2024 mengusung tema "Beat Leprosy" atau "Kalahkan ". Tema ini dipilih dengan dua tujuan, menghapuskan stigma yang melekat pada kusta dan meningkatkan martabat orang yang terkena penyakit tersebut.

Tema "Beat Leprosy" berfungsi sebagai pengingat yang kuat akan perlunya mengatasi aspek sosial dan psikologis penyakit kusta, di samping upaya medis untuk menghilangkan penyakit tersebut.

Baca Juga: Pj Aries Keliling Sekolah di Kota Batu, Pantau Uji Coba Makan Siang Bergizi Gratis

Tema ini menyerukan kepada dunia agar kusta tidak lagi menjadi sumber stigma, melainkan sebuah kesempatan untuk menunjukkan belas kasih dan rasa hormat kepada semua individu. (asa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO