SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VIII untuk calon anggota DPR RI benar-benar menjadi dapil neraka. Pertarungan sangat sengit karena banyak caleg incumbent sekaligus tokoh nasional berkantong tebal.
Bahkan di antara mereka ada seorang triuliuner. Yaitu Rusdi Kirana. Owner atau pemilik Maskapai Penerbangan Lion Air ini menjadi caleg nomor 1 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca Juga: Syafiuddin Minta Menteri PU dan Presiden Prabowo Perhatikan Tangkis Laut di Bangkalan
Dapil VIII adalah daerah pemilihan yang meliputi Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kabupaten Madiun, dan Kota Madiun.
Yang menarik, meski Rusdi Kirana dikenal sebagai pengusaha besar, tapi raihan suaranya (untuk sementara) tak otomatis besar. Bahkan ia menempati ranking lima.
Pantauan BANGSAONLINE.com di laman KPU RI, suara caleg paling tinggi di Dapil VIII (untuk sementara) diraih Muhammad Habibur Rochman. Yaitu caleg nomor 1 Nasdem.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Putra Prof. Dr. KH Asep Saifuddin Chalim, M.A., Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto itu, saat berita ini ditulis pukul 15.17 WIB, Ahad (18/2/2024) meraih 66.843 suara.
Suara terbesar kedua diraih Yahya Zaini, caleg nomor 1 Partai Golkar. Politikus asal Bawean Gresik itu meraih 58.066 suara untuk sementara.
Sedangkan suara terbesar ketiga diraih Muhtarom caleg nomor 10 PKB. Mantan Bupati Madiun dua periode yang juga caleg incumbent itu meraih 56.639 suara untuk sementara.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Yang menarik, suara terbesar keempat ditempati Meitri Citra Wardani caleg nomor 1 Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ini mengejutkan karena pada Pemilu 2019 PKS tidak meraih kursi di dapil VIII. Meitri Citra Wardani meraih 53.479 untuk sementara.
Rusdi Kirana menempati ranking kelima dalam raihan suara calon anggota DPR RI di dapil VIII. Pengusaha etnis Tionghoa yang mantan Duta Besar (Dubes) Malaysia dan pernah menjabat Wakil Ketua Umum PKB itu meraih 51.430 suara untuk sementara.
Suara terbesar keenam diraih Sadarestuwati, caleg nomor 1 PDIP. Caleg incumbent itu meraih 45.251 suara untuk sementara.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Sedangkan suara terbesar ketujuh diraih Abdul Halim Iskandar alias Gus Nanang. Kakak kandung Muhaimin Iskandar yang kini menjabat Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, itu meraih 43.213 suara.
Suara terbesar kedelapan diraih Abdul Hakim Bafaqih caleg nomor 1 Partai Amanat Nasional (PAN). caleg incumbent itu meraih suara 39.147 untuk sementara.
Sedangkan suara terbesar kesembilan diraih Bimantoro Wiyono caleg nomor 2 Partai Gerindra. Caleg incumbent ini meraih 39.021 suara. Namun suara Bimantoro saling kejar dengan suara Mohammad Irfan Yusuf, caleg nomor 1 Gerindra. Gus Irfan – panggilan putra KHM Yusuf Hasyim itu - meraih 38.657 suara untuk sementara.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Caleg lain yang suaranya juga tinggi adalah Ayu Airlangga. Caleg nomor 2 Partai Golkar itu mencapai 38.189 suara.
Di bawah mereka adalah Ita Triwibawati caleg nomor 2 Partai Nasdem. Ita meraih 38.089 suara untuk sementara.
Lalu Guntur Sasono caleg nomor 1 Partai Demokrat. Ia meraih 27.242 suara untuk sementara. Sedangkan Ema Ummiyatun Chusnah caleg nomor urut 1 PPP meraih 23.880 untuk sementara.
Baca Juga: Hadiri Kampanye Akbar Luluk-Lukman di Gresik, Cak Imin akan Sanksi Anggota DPRD yang tak Bergerak
Apakah semua caleg yang suaranya tinggi atau besar itu otomatis bakal lolos ke Sunayan? Belum tentu. Karena suara itu selain harus dijumlahkan dengan suara total partainya masing-masing. Mereka juga harus bersaing ketat di internal partai mereka.
Namun untuk caleg yang suara partainya tinggi tentu peluangnya paling besar. Sebut saja PKB yang sekarang suaranya paling tinggi: 223.058 atau 19,63 % untuk sementara. Bahkan PKB diperkirakan mendapat tiga kursi untuk DPR RI.
Pada pemilu 2019 PKB mendapat 2 kursi. Yang lolos ke Senayan saat itu A. Muhaimin Iskandar dan Muhtarom.
Baca Juga: Respons Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri soal Sejumlah Oknum Ngaku Kader dan Dukung Deny-Mudawamah
PDIP pada pemilu 2019 juga dapat dua kursi DPR RI di dapil VIII. Yang lolos saat itu adalah Sadarestuwati dan Mindo Sianipar.
Sedangkan Gerindra pada pemilu 2019 dapat satu kursi. Saat itu yang melenggang ke Senayan adalah Bimantoro Wiyono.
Begitu juga Golkar. Saat itu hanya dapat satu kursi di DPR RI. Yang lolos adalah Yahya Zaini.
Baca Juga: Usai Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi
Nasdem juga dapat satu kursi. Saat itu yang lolos ke DPR RI adalah Soehartono. Lalu disusul Ema Ummiyatun Chusnah dari PPP dan Abdul Hakim Bafaqih dari PAN, serta Guntur Sasono dari Partai Demokrat.
Mengacu pada pemilu 2019 tampaknya komposisi perolehan suara di dapil VIII bakal berubah. Sekarang peraih suara terbesar adalah PKB: 223.058 atau 19,63% untuk sementara.
Lalu disusul Partai Nasdem yang mendapat 144.082 suara atau 12,68% untuk sementara.
Jawara ketiga adalah Partai Golkar yang meraih suara 142,745 alias 12,58%. Sementara PDIP menduduki posisi keempat dengan perolehan 133.633 suara atau 11,76%. Padahal pada pemilu 2019 PDIP partai terbesar bersama PKB di dapil VIII.
Ranking kelima diduduki oleh Geindra yang meraih 123.121 suara atau 10,83%. Sedangkan PKS meraih 80.852 atau 7,11%. Disusul Partai Demokrat yang meraih 74.626 suara atau 6.57%.
PAN meraih 73.932 atau 6.5%, sementara PPP meraih 42.695 suara atau 3,76%.
Dari peta suara sementara itu jelas bahwa bakal ada partai yang bisa meloloskan dua caleg bahkan tiga caleg ke Senayan. Selain itu juga ada caleg yang perolehan suaranya tinggi - bahkan incumbent - tapi gagal melenggang ke senayan karena akumulasi suara partainya tak mencukupi.
Kita tunggu sampai proses penghitungan di KPU rampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News