SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, Bersama dengan Ketua TKD Jatim Boedi Prijo Soeprajitno, Sekertaris TKD Indra Nur Fauzi dan rombongan TKD melakukan takziyah ke rumah anggota dan Ketua KPPS yang meninggal saat bertugas, Senin (19/2/2024).
Pertama, Khofifah, yang juga Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran Jatim, ini menuju ke Plemahan, Kota Surabaya.
Baca Juga: Kanwil DJP Jatim II Gelar Media Gathering, Apa yang Dibahas?
Di sini orangtua, dari Almarhumah Imnesti Aufa Emnistya, yakni pasangan Muhammad Anis, dan Ibu Utami, menyambut kehadiran Khofifah bersama personel pengurus dan Ketua TKD Jatim.
Begitu datang, Ibu Utami, langsung merangkul dan memeluk Khofifah sambil sesenggukan.
Di pelukan Khofifah, Utami ibunda dari almarhumah Imnesti tidak mampu menahan tangisnya.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Dia juga menceritakan bagaimana anaknya yang sangat ceria, supel dan banyak teman ini harus pergi selamanya.
"Kami semua tidak pernah mengira, anak saya tidak memiliki riwayat sakit kronis," ujarnya.
Almarhumah meninggal usai bertugas menjadi anggota KPPS dan melanjutkan kerja esok harinya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Menurut cerita ibunya, Imnesti adalah anak semata wayang, alias anak tunggal. Dia baru saja lulus kuliah dan baru bekerja 4 bulan.
"Saya sempat tanya, ke anak saya, milih mana yang dikerjakan, apa KPPS atau kantor. Anak saya bilang dijalani dua duanya," ujarnya.
Hari itu usai coblosan, Imnesti, mengikuti rekan rekannya membawa kotak suara dari TPS, untuk dibawa ke PPK. Saat itulah dia mengalami kecelakaan.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
"Dia sempat dirawat di Salah Satu Rumah Sakit, Bu," ujarnya.
Mendengar suara sesenggukan ibunda Imnesti, Khofifah pun tak kuasa menahan haru. Kedua bola matanya pun sembab.
Dia lantas memberi dorongan spirit dan doa agar kedua orangtua Imnesti selalu ikhlas karena semua kehendak Allah.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
"Kalau menurut saya, almarhumah dan semua yang gugur dalam tugas - tugas sebagai petugas Pemilu adalah pejuang demokrasi. Insya Allah beliau dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah," ujar Khofifah, memberi semangat.
Selain memberi santunan dan ucapan bela sungkawa, Khofifah memberikan bantuan sembako dan kebutuhan harian kepada keluarga almarhumah.
Termasuk saat di rumah almarhum Joko Budiono, dan Krakah Utara, Surabaya.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Ketua KPPS berusia 52 tahun tersebut, bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 42 Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.
Di sini Khofifah, memberikan perhatian khusus terutama kepada keluarga yang ditinggalkan, tiga anak dan satu istri almarhum. Joko merupakan tulang punggung keluarga.
"Tiga anak almarhum yang masih SD, SMA dan kuliah ini kita akan perhatikan agar sekolahnya lancar, jangan sampai putus sekolah" ujar Khofifah.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
Usai takziyah, dia menyampaikan almarhum dan almarhumah adalah pejuang demokrasi. Semoga arwahnya diterima di sisi Allah dalam keadaan khusnul khotimah dan keluarga diberi ketabahan serta keikhlasan.
Yang menarik, di sekitar rumah almarhumah Imnesti juga rumah alm. Joko Budiono , warga berbondong-bondong menghadang Khofifah yang hendak beranjak.
"Salim bu. Salim. Ibu Khofifah maju lagi, jadi gubernur lagi ya Bu," ujar sejumlah ibu-ibu, dibalas senyuman sambil dilayani salam serta selfie oleh Khofifah.
Baca Juga: Cara Unik UMKM Es Teh di Wiyung untuk Dukung Khofifah, Beri Bonus di Dagangannya
Sekadar diketahui, Joko Budiono, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Jumat, 16 Februari 2024 dinyatakan meninggal dunia.
Sebelumnya dia tak sadarkan diri saat hari pemungutan suara, 14 Februari 2024. Joko Budiono, 52, bertugas di TPS 42 Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya. Ia meninggal saat akan memulai perhitungan suara.
Dia mendadak pingsan. Pukul 15.00 WIB langsung dilarikan ke RS dr Soetomo.
"Ia langsung ambruk dan dibawa ke rumah sakit. Iya kritisnya sudah dua hari itu, tidak sadar. Setelah dua hari itu Pak Budi dikabarkan meninggal dunia," ujar Wakil RW 05 Kelurahan Ngagel Rejo Hadori Ahkyar.
Di tempat lain Imnesti Aufa Emnistya warga Plemahan, Kota Surabaya, anggota KPPS Plemahan, juga dinyatakan meninggal usai dirawat akibat kecelakaan.
"Dia kecelakaan saat mengantar surat suara ke PPK," ujar Sekretaris KPU Surabaya, Titus Saptadi, kemarin.
Imnesti Aufa Emnistya warga Plemahan meninggal Rabu (14/2/2024) karena kecelakaan saat perjalanan membawa kotak suara Pemilu 2024.
"Dia sempat dirawat di salah satu rumah sakit . Lokasi kejadiannya di Tenggilis Mejoyo," jelasnya. (dev/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News