Berkas 2 Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri Dilimpahkan ke Kejaksaan

Berkas 2 Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri Dilimpahkan ke Kejaksaan Dua tersangka AF dan AK saat digiring petugas ke mobil untuk dibawa ke Lapas Klas IIA Kediri. Foto: Muji Harjita/BANGSAONLINE.com

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berkas dan dua tersangka kasus dugaan asal Banyuwangi (BBM) di sebuah Ponpes di Kecamatan Mojo Kabupaten , dilimpahkan penyidik Satreskrim Polres Kota pada Kejaksaan Negeri Kabupaten , Jumat (8/3/2024).

Berkas perkara untuk dua tersangka atas nama AF dan AK, sudah dinyatakan P-21. Sedangkan berkas dua tersangka lainnya, NN (18) dan MA (18) masih dalam proses penyidikan di Polres Kota dan secepatnya juga akan dilimpahkan ke kejaksaan Kabupaten .

Kasi Intel Kejari Kabupaten Iwan Nuzuardi, didampingi Kasi Pidum Aji Rahmadi, menjelaskan, dua berkas perkara kasus dugaan penganiayaan yang dilimpahkan tersebut atas nama tersangka yang masih di bawah umur, yakni AF (16) asal Denpasar, Bali, dan AK (17) warga Surabaya.

Menurut Iwan, para tersangka dijerat beberapa pasal antara lain pasal 80 ayat 3 tentang perlindungan anak, dan pasal 170 KUHP tentang kekerasan terhadap orang atau barang, serta pasal 351 tentang tindak pidana penganiayaan secara berulang yang menyebabkan luka berat atau mati. Dimana ancaman hukumannya, maksimal 15 tahun penjara.

Namun khusus tersangka yakni AF (16)dan AK (17), yang masih dibawah umur, maka sesuai aturan yang ada, maka maksimal hukuman tidak boleh lebih dari 10 tahun penjara.

"Setelah menjalani proses administrasi, kedua tersangka AF dan AK, langsung di tahan dan sekarang dititipkan di Lapas Klas IIA . Secepatnya berkas perkara keduanya akan dilimpahkan ke Pengadilan,"ucap Iwan.

Seperti diketahui, empat tersangka ( NN (18) siswa kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) siswa kelas 12 warga Kabupaten Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, Bali, dan AK (17) warga Surabaya) telah melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan BBM (Bintang Balqis Maulana), 15, santri asal Banyuwangi tewas di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al-Hanifiyyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten , karena korban sulit dinasehati.

Pelaku mengaku tega memukuli korban, karena jengkel, korban susah dinasehati, terutama tentang perintah untuk salat berjamaah. Para pelaku mengakui memukul dan tidak niat untuk membuat Bintang meninggal dunia.

Para pelaku dan korban tinggal dalam satu kamar di ponpes yang diasuh oleh Fatihunada alias Gus Fatih. Awalnya dua pelaku mengetahui apabila korban tidak sholat, kemudian mereka menasehatinya. Namun korban tidak mengindahkan nasehat para pelaku. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO