Golkar Partai Tanpa Ideologi dan Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum

Golkar Partai Tanpa Ideologi dan Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum M. Mas.ud Adnan. Foto: bangsaonline

Ia bahkan memberikan dua opsi jabatan bagi . "Kalau bagi saya, tempat yang terhormat di situ ada dua, Ketua Umum dan atau Ketua Dewan Pembina," kata Idrus di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2024).

Pernyataan Idrus tak lepas dari pernyataan Airlangga yang mengaku siap memberikan tempat terhormat jika Presiden ingin bergabung ke . Menurut Idrus, secara teknis agar bisa diterima sebagai anggota dan calon ketua umum harus lewat Musyawarah Nasional (Munas) .

Namun sebagian elit justru bersikap sebaliknya. Termasuk tokoh (JK). Mantan ketua umum itu langsung menukas bahwa tak memenuhi syarat.

JK tak sendirian. Banyak elit punya sikap sama. Bahkan beberapa ketua DPD di daerah justru mendeklarasikan mendukung untuk memimpin kembali . Deklarasi dukunga pada Airlangga itu sekaligus untuk menghadang manuver politik Bahlil Lahadalia yang dikabarkan sempat mengumpulkan ketua-ketua DPD di beberapa daerah.

Bahlil adalah orang kepercayaan yang juga disebut-sebut berambisi untuk menjadi ketua umum . Menteri investasi itu kabarnya menemui ketua-ketua DPD dengan mengklaim telah mendapat restu .

Lalu bagaimana respon soal rumor ia ingin jadi ketua umum ?

"Ha-ha-ha, saya sementara ini Ketua Indonesia saja, ha-ha-ha," jawab , seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden. menjawab pertanyaan wartawan itu saat kunjungan kerja ke Pontianak, Kamis (21/3/2024).

Yang perlu dicatat, memakai diksi "saya sementara ini". Artinya, bisa jadi mengandung arti bahwa nanti atau suatu saat akan menjadi ketua umum . Atau paling tidak, calon ketua umum. 

Kini nasib sangat tergantung pada jadwal Munas . Menurut jadwal, akan menggelar Munas pada Desember 2024.

Nah, jika menggelar Munas tepat waktu sesuai jadwal, Desember 2024, maka keinginan untuk menjadi ketua umum hanyalah tnggal keinginan. Karena pada Desember 2024 itu sudah lengser dari kursi presiden sehingga ia tak punya kekuatan bargaining pollitik. bakal lengser pada Oktober 2024.

Sebaliknya, jika Munas dimajukan pada bulan sebelum lengser, besar kemungkinan Munas itu telah mengikuti skenario politik untuk memuluskan sebagai ketua umum .

memang sangat piawai cawe-cawe, meski tak selalu berhasil. Salah satu contoh soal jadwal Pilkada serentak. Sesuai UU Pilkada, Pilkada seluruh Indonesia akan digelar pada November 2024. Tapi sempat diusulkan untuk dimajukan pada Agustus 2024.

Namun Mahakamah Konstitusi (MK) menolak usulan memajukan jadwal Pilkada. Menurut MK, Pilkada harus tetap dilaksanakan pada November 2024 sesuai UU Pilkada. Yaitu November 2024. Otomatis tak bisa lagi ikut cawe-cawe politik Pilkada karena saat itu ia sudah lengser. 

Wallahua’lam bisshawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO