PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan upaya agar inflasi tetap terkendali menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
"Berdasarkan sumber dari BPS, yang memberikan andil inflasi month to month terbesar di Kota Probolinggo adalah kelompok makanan,minuman dan tembakau," kata Pj Wali Kota Probolinggo, Nurkholis, Rabu (27/3/2024).
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Bea Cukai Probolinggo Gandeng PKL
Menurutnya, upaya penanganan inflasi daerah ini terus dilakukan dengan cara pelaksanaan operasi pasar murah dan inspeksi mendadak ke pasar dan distributor, agar tidak menahan barang.
"Selain itu juga dilakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan hingga melakukan gerakan menanam cabai. Dari berbagai upaya tersebut, inflasi di Kota Probolinggo tetap terkendali," tuturnya.
Dari data Pemkot Probolinggo, pada Februari 2024, inflasi bulan ke bulan tercatat sebesar 0,51 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,22 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,82.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Gelar Audiensi dengan OPD
Nurkholis menyebut, hasil tersebut bentuk sinergi dengan TPID yang solid, seta didukung berbagai program intensif dan terarah antara jajaran pemerintah daerah dan forkopimda dalam pengendalian inflasi.
"Sehingga pencapaian inflasi di Kota Probolinggo secara year on year (menjadi) tertinggi sekaligus terendah di Provinsi Jawa Timur," katanya.
Menurutnya, TPID dan Forkopimda juga aktif dalam berkoordinasi yang bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan perekonomian kota, khususnya dama menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tahun 2024.
Baca Juga: Hari Jadi Kota Probolinggo Viral di Media Sosial, Ada Apa?
"Hal itu sesuai dengan tema rapat yakni Memperkuat Sinergitas Mendukung Stabilitas Harga dan Ketersediaan Pasokan Komoditas Pangan Menjelang HKBN Hari Raya Idul Fitri 2024," katanya.
Ia juga mengatakan, pentingnya kesiapan Pemkot Probolinggo dalam menghadapi Hari Raya Idulfitri 2024, adanya peningkatan aktivitas dan mobilitas masyarakat di momen itu perlu diantisipasi dengan baik, salah satu fokus utamanya, adalah menjaga stabilitas harga pangan.
"Untuk itu diperlukan keterlibatan proaktif semua anggota TPID dan pemangku kepentingan terkait. Kerja sama itu penting untuk menjaga tata kelola harga pokok komoditas pangan dan memastikan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Serahkan Nota Keuangan ke Dewan
Ia berharap, Kota Probolinggo dapat mengendalikan inflasi karena berkaitan dengan upaya pemerintah dalam memulihkan ekonomi pascapandemi, serta meminta agar masyarakat berbelanja bijak sampai dengan rencana program mudik gratis. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News