Rebutan Ingin Jadi Cawagubnya Khofifah, ini Pesona Politik Ketum Muslimat NU itu

Rebutan Ingin Jadi Cawagubnya Khofifah, ini Pesona Politik Ketum Muslimat NU itu Khofifah Indar Parawansa dalam acara Muslimat NU. Foto: istimewa

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Potensi elektoral Indar Parawansa sangat tinggi untuk Pilgub Jawa Timur. Bahkan tanpa survei pun semua orang tahu bahwa tingkat keterpilihan sangat tinggi pada Pilgub Jawa Timur yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang.

Maklum, , selain punya basis massa jelas, yaitu Muslimat NU, juga sukses memimpin Jawa Timur. Banyak prestasi yang bisa dibanggakan selama menjabat Gubernur Jawa Timur. Bahkan mendapat 738 perhargaan selama 5 tahun menjadi gubernur Jawa Timur.

Ini menarik karena baru menjadi gubernur satu periode. Tapi sudah mendapat 738 penghargaan. Prestasi itu jauh di atas Soekarwo saat menjabat gubernur Jawa Tmur. Pakde Karwo – panggilan akrab Soekarwo – hanya mendapat 100 perhargaan selama menjabat gubernur Jatim dua periode (10 tahun).

Pakde Karwo yang kini berusia 73 tahun (lahir 16 Juni 1950 di Madiun) menjabat Gubernur Jawa Timur sejak 2009 hingga 2019.

Tokoh Jawa Timur yang lumayan banyak mendapat penghargaan adalah Tri Rismaharini yang kini menjabat Menteri Kesehatan RI. Saat menjabat Wali Kota Surabaya, Risma – panggilan akrabnya – mendapat 322 penghargaan.

Tapi 322 penghargaan itu diraih Risma selama dua periode atau 10 tahun menjabat Wali Kota Surabaya. Perempuan berusia 62 tahun (lahir 20 November 1961 di Kediri) itu menjadi Wali Kota Surabaya sejak 2010 hingga 2020.

Saat itu beberapa pihak menyatakan bahwa 322 penghargaan yang diraih Risma itu adalah salah satu indikator kesuksesannya sebagai wali kota. 

“Tak mudah untuk mendapat 322 penghargaan,” kata seorang tokoh.

Ternyata, sekarang ada kepala daerah yang baru menjabat 5 tahun tapi sudah meraih 736 penghargaan. Ini tentu luar biasa.

Memang penghargaan bukan satu-satunya indikator kesuksesan seorang kepala daerah. Juga tak otomatis jadi legitimasi bahwa ia sukses mengemban amanat rakyat. Apalagi penghargaan itu kadang subyekif.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO