KONAWE, BANGSAONLINE.com – Khofifah Indar Parawansa terus melangkah. Meski tidak dalam kapasitas gubernur. Hari ini, Sabtu (20/4/2024) Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menghadiri Halal Bihalal Muslimat NU Se Sulawesi Tenggara di di Ponpes Minhajut Thullab, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara..
Halal Bihalal itu dihadiri ribuan jamaah Muslimat NU se Sulawesi Tenggara. Acara itu juga dihadiri oleh Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga beserta Kapolres, Bupati Konawe Utara dan para tokoh Masyarakat setempat.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Mantan Menteri Sosial RI itu mengajak jamaah Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser dan warga NU ikhlas berjuang di jalan NU. Ia mengajak membangun peradaban dengan berlandaskan ahlussunnah wal jamaah.
“Dalam Quran Surat Az Zumar ayat 73 disebutkan ‘Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya,” tegas Khofifah.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Menurut Khofifah, dari ayat itu, Haratussyaikh Kiai Hasyim Asyari sebagai pendiri NU mengatakan bahwa siapapun yang berjuang di jalan NU maka akan diakui sebagai santrinya dan keluarganya. Sehingga tak perlu diragukan lagi bahwa sanad keilmuannya, NU nyambung kepada Rasulullah.
“Maka saya ajak yang Muslimat ikhlaskan berjuang, yang Fatayat ikhlaskan berjuang. Begitu juga yang IPPNU yang Banser juga yang Ansor, ikhlaskan berjuang di jalan NU untuk li i'lai kalimatillah,” katanya.
Kata Khofifah, jika keikhlasan itu terbangun, maka Allah yang memiliki pasukan di langit dan di di bumi akan memberikan penguatan pada kehidupan seluruh jamaah yang berjuang di jalan NU.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
“Barokah rizkinya, umurnya, keluarganya dan bismillah insya Allah membuka pintu surganya untuk kita semua. Amin ya Robbal Alamin,” ujarnya.
Sebelumnya, Khofifah menjelaskan bahwa halal bi halal menjadi momentum penting untuk menyatukan pemikiran, saling bermaaf maafan dan menpererat ukhuwah.
“Halal bi halal sudah menjadi tradisi dan budaya warga Indonesia yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri. Tradisi ini, awal mulanya, diperkenalkan oleh ulama pendiri Nahdatul Ulama, K.H. Abdul Wahab Hasbullah,” tutur Khofifah.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Khofifah bercerita bahwa saat itu Presiden Soekarno silaturrahim pada Kiai Wahab Hasbullah dan menyampaikan tentang kondisi bangsa yang menurutnya membutuhkan forum untuk bisa saling bersapa yang meneduhkan antarpemimpin politik pada masa itu.
“Atas saran K.H. Abdul Wahab Hasbullah, kemudian di Hari Raya Idul Fitri 1948 H, Bung Karno mengundang seluruh tokoh politik untuk bersilahturahmi di Istana Negara dengan judul 'Halal Bihalal',” kata Khofifah.
Nah, sejak itulah berbagai instansi pemerintahan di era Soekarno menggelar halal bihalal dan berkembang luas di masyarakat hingga menjadi suatu tradisi di masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News