Dinkes Banyuwangi Catat 4 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD

Dinkes Banyuwangi Catat 4 Orang Meninggal Dunia Akibat DBD Ilustrasi

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi menyatakan, kasus demam berdarah dengue () dari Januari hingga 22 April 2024, mencapai 205 kasus dan empat diantaranya meninggal dunia.

Pelaksana Tugas Kepala , Amir Hidayat mengatakan, jumlah pasien pada bulan April 2024, mengalami kenaikan.

Baca Juga: PSI Sidoarjo Dampingi Mas Iin Gelar Fogging di Pondok Tjandra

"Penambahan kasus per 22 April saja 71 pasien. Selama Januari-Maret 2024, pasien Banyuwangi ada 134 pasien," katanya di Banyuwangi, Selasa.

Menurutnya, naiknya kasus di Banyuwangi disebabkan oleh curah hujan, cuaca yang tidak menentu, sehingga menimbulkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk aedes aegypti.

Dirinya juga mengatakan, di empat kecamatan yang menjadi titik sebaran kasus diantaranya Kecamatan Muncar, Srono, Bangorejo, Rogojampi.

Baca Juga: Geger! Lansia di Sedati Sidoarjo Ditemukan Tewas

Dari data , kasus infeksi virus dengue ada 1.025 kasus, virus ini, penyebab tiga penyakit yakni demam dengue (DD), , serta dengue shock syndrom (DSS).

"Ketiga penyakit tersebut sama-sama disebabkan oleh infeksi virus dengue, namun tingkat keparahannya berbeda. DD biasanya lebih ringan dibandingkan . Selain itu, DD tidak sampai menyebabkan kematian," kata Amir.

Ia meminta, agar masyarakat segera memeriksakan diri atau keluarga jika mengalami gejala , seperti demam tinggi selama tiga hari, nyeri badan, tubuh lemas, nafsu makan menurun, serta mengalami pendarahan spontan (mimisan, gusi berdarah).

Baca Juga: Dinkes Situbondo: Kasus DBD Capai 309 Orang

"Jika demam tidak membaik selama tiga hari segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemeriksaan trombosit dan hematokrit," ujar Amir.

Ia juga mengajak masyarakat, untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Warga juga perlu menutup tempat genangan air agar tidak menjadi sarang nyamuk," pungkasnya. (rif)

Baca Juga: Cegah Penularan DBD, Dinkes PPKB Kota Madiun Imbau Masyarakat Lakukan PSN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO