Hari Keluarga Internasional, Khofifah Kutip Al-Quran dan Mahatma Gandhi: Al Ummu Madrasatul Ula

Hari Keluarga Internasional, Khofifah Kutip Al-Quran dan Mahatma Gandhi: Al Ummu Madrasatul Ula Khofifah Indar Parawansa memberikan kue kepada anak-anak. Foto: humas pemprov Jatim

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Keluarga Internasional yang jatuh hari ini, Rabu (15/5/2024). Indar Parawansa mengajak seluruh elemen untuk memaknai sebagai momentum refleksi terhadap kualitas ketahanan keluarga.

Ketum PP Muslimat NU ini menegaskan bahwa family resilliance atau ketahanan keluarga merupakan kemampuan keluarga menghadapi dan mengelola masalah dalam situasi sulit agar fungsi keluarga tetap berjalan dengan harmonis, terutama untuk mencapai kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin anggotanya.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

“Dalam mewujudkan family resilliance tersebut, faktornya ada tiga. Yaitu Sistem Keyakinan atau Belief Systems, Pola Organisasi atau Organizational Patterns, dan Proses Komunikasi atau Communication Processes,” tegas dalam rilis yang diterima BANGSAONLINE pagi ini.

“Bagaimana sebuah keluarga menangani ketiga faktor ini sangat berpengaruh dan dapat membangun atau bahkan sebaliknya dapat meruntuhkan ketahanan keluarganya,” tambah gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu.

Pertama, dari sistem keyakinan yang merupakan dasar nilai serta pendirian yang menjadi pedoman perilaku dari keberfungsian keluarga dalam menghadapi masalah. Hal ini juga sebagai pondasi utama yang bisa menjadi landasan nilai-nilai yang diterapkan orangtua untuk diajarkan kepada anak-anaknya.

Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada

Bagi umat muslim, kata , Allah sejatinya sudah memberikan peringatan melalui Al Quran Surat Annisa ayat 9. Yang artinya, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya”.

“Jangan sampai dalam membangun sebuah keluarga kita melahirkan generasi yang lemah. Jangan sampai melahirkan generasi yang lemah fisiknya, lemah ekonominya, lemah imannya, lemah ibadahnya, lemah karakternya,” tegas .

“Maka upaya untuk mencetak generasi yang unggul, cerdas berkualitas secara intelektual, emosi dan keimanan juga kesehatannya menjadi semangat yang nyata dalam membangun family resilliance,” imbuhnya.

Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama

Menurut dia, peran ibu sangat penting. “Sebab dalam ajaran Islam ibu adalah sekolah yang paling penting dan paling fundamental. Al Ummu Madrasatul Ula. Bahkan Kata Mahatma Gandhi, Ibu disebut “the mother of man”, Ibu dari semua manusia.

Penerapan nilai, pembentukan kebiasaan setiap anggota keluarga dan juga yang menentukan apa yang dikonsumsi keluarga juga lebih besar diperankan oleh seorang ibu. Sehingga kualitas dan peran ibu di sini sangat besar dalam mewujudkan ketahanan keluarga.

Faktor kedua, kata , untuk mewujudkan ketahanan keluarga adalah pola organisasi atau organizational patterns, yang dimaknai sebagai struktur yang mendukung unit keluarga dan anggota di dalamnya untuk bersikap adaptif.

Baca Juga: Antusias Siswa Rejoso Sambut Bantuan dari Khofifah Pascabanjir

“Faktor yang kedua ini erat kaitannya dalam mewujudkan keluarga yang harmoni. Yaitu terkait fleksibilitas, kemampuan beradaptasi keluarga, serta yang tak kalah penting keterhubungan anggota keluarga dan pemenuhan kebutuhan sosial dan ekonomi,” tandasnya.

Terakhir adalah faktor proses komunikasi, yang merupakan proses memaknai informasi dan mengatasi permasalahan di dalam sebuah keluarga. Faktor ini dapat memberikan harapan kepada keluarga untuk bisa kompak dan fleksibel sehingga dapat mencapai fungsi inti keluarga.

Menurut dia, komunikasi yang baik dalam keluarga bisa dilihat dari kejelasan dalam melakukan komunikasi dua arah, kelancaran dalam mengungkapkan emosi dan pemecahan masalah secara kolaboratif. Yang mana semua harus dibangun secara harmonis agar unit keluarga yang harmonis bisa dicapai.

Baca Juga: Usai Luluk Hamidah, Lukmanul Hakim dan Wisnu Wardhana Ucapkan Selamat untuk Kemenangan Khofifah-Emil

“Mewujudkan ketahanan keluarga artinya mewujudkan kesejahteraan, kualitas dan keunggulan sumberdaya setiap anggota keluarga. Mari wujudkan ketahanan keluarga kita dan lahirkan generasi cerdas berkualitas,” pesaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO