KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara daring mendeklarasikan Kota Mojokerto sebagai Kota Lengkap Tahun 2024 bersama 13 kota lain di 7 provinsi.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Mojokerto, M. Ali Kuncoro, berterima kasih dan mengapresiasi kepada seluruh pihak terkait, khususnya BPN setempat dalam penyertifikatan aset-aset milik Pemkot Mojokerto.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
“Saya sampaikan terimakasih, BPN Kota Mojokerto sudah mendukung Pemerintah Kota Mojokerto untuk melindungi aset-aset negara, kami juga akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendaftarkan aset yang ada sehingga semua bisa mendapatkan sertifikat,” ujarnya, Jumat (31/5/2024).
Ia pun berharap, data pertanahan yang sudah ada tersebut dapat meminimalisir permasalahan terkait tanah serta dapat meningkatkan investasi di Kota Mojokerto.
“Status yang jelas memberikan adanya kepastian termasuk dengan status kepemilikan tanah. Investor yang datang ke Kota Mojokerto akan menjadi tenang karena memiliki data yang lengkap dan kepastian hukum untuk bisa berinvestasi,” tuturnya.
Baca Juga: Di Rakor Pencegahan dan Penyelesaian Tidak Pidana Pertanahan 2024, AHY: Kita Tidak Tebang Pilih
Usai mengikuti deklarasi secara daring di Aula Kantor BPN Kamis (30/5/2024), Kepala Kantor Pertanahan Kota Mojokerto, Carso Ahdiat, menyebut Kota Onde-Onde sebagai kota lengkap artinya semua bidang tanah sudah terukur dan terpetakan,
“Bukan berarti semua tanah tidak ada masalah tetapi dengan terukur dan terpetakan itu semua terdekteksi yang sudah masalah dan berpotensi akan timbul masalah. Sehingga penyelesaiannya itu akan lebih mudah karena kita sudah mengantisipasi dari awal,” paparnya.
Ia menyampaikan, terdapat sekitar 48.000 bidang tanah dan hampir 46.000 bidang sudah bersertifikat sedangkan lainnya sudah terukur tetapi ada yang belum disertifikatkan di Kota Mojokerto. Bidang tanah tersebut meliputi jalan, sungai, trotoar yang nantinya juga akan disertifikatkan.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
“Saya punya program semua yang sudah clear dan clean, semua aset negara baik Pemerintah Kota maupun nasional dan yang punya Tuhan, yaitu punya wakaf, punya gereja, punya badan keagamaan kita sertifikatkan semua. Perkara nanti ada wakaf baru, ada perolehan baru itu lain cerita. Tetapi yang sudah clear and clean mari kita sertifikatkan,” tegasnya.
Pihaknya juga menyatakan siap bersinergi dengan semua stakeholder terkait pemanfaat data pertanahan.
“Kita harapkan semua data tanah yang sudah lengkap ini bisa dimanfaatkan oleh semua stakeholder yang ada. Kita lakukan MoU dengan stakeholder manapaun untuk penggunaan data lengkap. Eman kalau data yang sudah lengkap kalau hanya sekedar data BPN saja. Lebih-lebih kalau pemda membuat peta tematik, dimana lokasi UKM, tematik rawan banjir, tematik rawan macet silahkan pakai data kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
Dalam kesempatan ini Pemerintah Kota Mojokerto menerima sertifikat elektronik untuk tiga bidang tanah berupa jalan di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Selain itu juga diserahkan sertifikat elektronik untuk 7 bidang aset kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), 8 bidang sertifikat untuk PT. KAI serta sertifikat elektronik untuk wakaf TPQ Miftahul Huda.
Sebagai informasi selain Kota Mojokerto dalam kesempatan yang sama kota lain di Jawa Timur yang dideklarasikan menjadi kota lengkap yaitu Kota Probolinggo, Surabaya I, Surabaya II, Blitar, Kediri. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News