KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri yang terdiri dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Bagian Administrasi Perekonomian, KPwBI Kediri, Perum Bulog Cabang Kediri, mengusung ide baru dalam mengendalikan inflasi dengan memanfaatkan kemutakhiran Teknologi Informasi (TI).
Hal tersebut dibahas dalam Rapat Koordinasi TPID Kota Kediri bersama Dinas Komunikasi dan Informatika dalam giat bertajuk 'Menuju Digitalisasi Pengendalian Inflasi Kota Kediri', Kamis (6/6/2024).
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Guna memaksimalkan rancangan program, TPID Kota Kediri akan bekerja sama dengan Diskominfo selaku OPD yang mengawal percepatan terwujudnya digitalisasi layanan di Kota Tahu.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri, Tetuko Erwin Sukarno, mengatakan bahwa rapat membahas beberapa materi, di antaranya kerja sama antara pemerintah daerah setempat dengan Bank Indonesia untuk mendukung urban farming, serta digitalisasi program Operasi Pasar (OP).
“Jadi urban farming merupakan upaya kita untuk mendukung ketersediaan pasokan bahan pangan terutama sayur-sayuran. Kita berharap dengan berkolaborasi dengan KPw BI Kediri nanti terutama dengan para mahasiswa penerima Beasiswa BI (Generasi Baru Indonesia) Genbi bisa memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Kediri,” paparnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Menurut dia, program pertanian di perkotaan itu bakal menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kota Kediri, yang mana saat ini ada 54 KWT secara total. Selain dukungan program urban farming, KPw BI Kediri juga akan mendukung digitalisasi OP.
Selama ini, kata Erwin, program OP yang dilakukan Pemkot Kediri masih berbasis manual, untuk itu dengan memanfaatkan kemutakhiran teknologi, TPID Kota Kediri akan beralih menggunakan sistem digital.
“Selama ini kalau dengan manual hanya bisa mengendalikan supaya tidak beli lagi, tapi kita tidak punya datanya. Sedangkan kalau dengan digitalisasi akan jauh lebih mudah dan sederhana, cukup menggunakan scan sidik jari saja kita bisa mendapatkan datanya siapa saja yang mengakses layanan kita saat OP,” ujarnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Lebih dari itu, lanjut Erwin, peralihan OP manual ke digital juga dilakukan guna memudahkan TPID Kota Kediri dalam melakukan pengendalian harga secara digital, monev kegiatan OP serta untuk pemerataan penerima manfaat OP.
Terkait dengan mekanisme, TPID Kota Kediri akan menyediakan infrastruktur digital agar bisa merekam data masyarakat yang sudah mengaksesnya atau membeli produk-produk yang dijual pada OP.
“Dengan demikian kita tahu kelompok masyarakat mana yang mayoritas mendapatkan manfaat OP. Soal kebijakan pembatasan pembeliannya akan dirumuskan nanti pastinya sesuai dengan stok dan kondisi saat itu,” kata Erwin.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tekankan Pentingnya Menjaga Lingkungan Sejak Dini saat World Clean Up Day 2024
Ia berharap dengan adanya rapat tersebut, koordinasi TPID Kota Kediri akan jauh lebih baik lagi dan yang lebih penting kegiatan apapun yang dilaksanakan TPID sasarannya lebih akurat dan tepat sasaran.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Kota Kediri, Apip Permana, menyampaikan dukungan serta kesiapannya dalam mewujudkan digitalisasi OP. Ia menilai, program tersebut dapat memberikan wajah baru Kota Kediri melalui branding digitalisasi OP, yang mana saat ini teknologi merupakan suatu hal yang sangat esensial di kalangan masyarakat.
“Berkaitan dengan tugas dan fungsi kami, maka Dinas Kominfo siap mendukung program tersebut. Semoga digitalisasi OP dapat sukses diimplementasikan di Kota Kediri serta tujuan program tersebut tercapai,” ucapnya. (uji/mar)
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Pemkot Kediri Belajar ke Diskominfo Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News