SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Jembatan penghubung antara dua desa di Kecamatan Candi, Sidoarjo, ambruk. Akibatnya, kendaraan tidak dapat melintas dari Desa Kalipacabean menuju Desa Kedungpeluk begitu juga sebaliknya.
Jembatan penghubung tersebut, diketahui ambruk pada Selasa (16/7/2024), setelah dilewati oleh truk bermuatan pasir dan batu (sirtu) yang melintas.
Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelumnya jembatan itu memang sudah retak dan melengkung. Sementara, akses menuju ke dua desa terputus untuk roda empat, sedangkan untuk roda dua masih dapat melintasi jalan setapak DAM Kedungpeluk secara bergantian.
Para petani tambak pun mengangkut hasil panen ikan maupun udangnya, menggunakan pikap, kemudian dipindahkan ke troli dan diangkut melalui jalan setapak itu.
Salah satu warga Kedungpeluk, Sukarsih (53) mengatakan, warga sebelumnya sudah mengetahui bahwa jembatan itu sudah retak pada bagian pinggir dan melengkung di bagian tengahnya.
Baca Juga: Polisi Dalami Anak Bunuh Ibu di Sidoarjo
Menurut dia, jembatan itu adalah satu-satunya akses warga dan para petani tambah dari Desa Kedungpeluk menuju Desa Kalipecabean atau ke Sidoarjo Kota.
"Tidak ada akses lagi, ini satu-satunya. Ada jembatan tapi muter jauh ke arah selatan, arah Tanggulangin," ungkapnya.
Suarsih menceritakan, ambrolnya jembatan itu bermula dump truk bermuatan sirtu melintas dari arah barat ke timur atau dari arah Desa Kedungpeluk. Saat bersamaan, mobil warna silver berada dibelakang truk tersebut.
Baca Juga: Jenazah Perempuan Gegerkan Warga Waru, Diduga Tewas Dibunuh Anaknya
Sesampainya di tengah, jembatan itu sudah bunyi dan untungnya, ambrolnya jembatan itu saat truk sudah melintas.
"Sudah bunyi 'kretek' saat truk lewat tengah itu. Alhamdulillah mobil pribadi di belakang truk bisa berhenti mendadak, sudah masuk ban depannya. Sama warga dibantu didorong ke belakang," paparnya.
Sedangkan mobil warna silver itu, untungnya tidak terperosok ke sungai dan berhasil dievakuasi oleh warga.
Baca Juga: Warga Krian Digegerkan Penemuan Wanita Bersimbah Darah Dekat Kandang Ayam
Ia juga menyampaikan, melengkungnya bagian tengah jembatan itu, sudah diketahui warga sejak seminggu yang lalu.
Dari informasi warga sekitar, beberapa hari kebelakang, jembatan itu kerap dilewati oleh dump truk, karena ada pengurukan di Desa Kedungpeluk, sebelah timur dan kondisi jembatan itu terbilang sudah tua.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Kedungpeluk, Muhammad Madenan mengatakan, sebelumnya jembatan itu sudah ada tanda-tanda mau ambruk sejak lima tahun yang lalu.
Baca Juga: Nahas! Dua Pengendara Motor di Sidoarjo Tewas Usai Tertabrak Truk
"Sudah lama kami usulkan ke kecamatan, sudah ada lima tahunan. Kabarnya tahun ini sudah dianggarkan mau dikerjakan untuk perbaikan," paparnya.
Ia menyebut, hingga saat ini belum juga ada pengerjaan, hingga akhirnya terjadi insiden ambruknya jembatan di Kedungpeluk ini.
Menurut dia, jembatan itu sudah mengalami keretakan, pada bagian bibir jembatan sebelah timur dan barat.
Baca Juga: Warga Wonocolo Sidoarjo Digegerkan Penemuan Bayi Laki-laki dalam Rumah Kosong
"Sebelumnya saya sudah koordinasi dengan pak camat. Bagian tengah jembatan sudah cekung. Jembatan ini akses satu-satunya warga," urainya.
Diketahui, jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1980, jembatan yang letaknya berada di sebelah selatan DAM Desa Kedungpeluk itu mempunyai panjang 21 meter dan lebar 8 meter. (cat/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News