Dibuka Presiden Jokowi, Pj Gubernur Jatim Hadiri Pembukaan MTQ Nasional XXX Samarinda

Dibuka Presiden Jokowi, Pj Gubernur Jatim Hadiri Pembukaan MTQ Nasional XXX Samarinda Pj Gubernur Jatim saat menghadiri pembukaan MTQ Nasional XXX Samarinda.

SAMARINDA, BANGSAONLINE.com , Adhy Karyono, menghadiri pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur'an () tingkat nasional ke XXX tahun 2024 yang dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di GOR Kadrie Oening Sempaja, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (8/9/2024) malam.

Bertema, 'Mewujudkan Masyarakat cinta Al Qur'an untuk mewujudkan Bangsa yang bermartabat di Bumi Nusantara', ada sebanyak 120 orang kafilah yang diikutsertakan Pemprov Jatim dalam ajang bergengsi ini. Tepatnya yaitu terdiri dari 54 peserta, 26 pembina, 9 pendamping anak dan disabilitas, serta 31 orang official.

Baca Juga: Resmi Dilantik Pimpin Jatim, Khofifah-Emil Siap Sinergikan Nawa Bhakti Satya dengan Asta Cita

Kafilah Jatim ini akan mengikuti XXX mulai 6-16 September 2024 yang akan mempertandingkan berbagai cabang , di antaranya tilawah, hafalan Al-Qur'an, fahmil Qur'an, syarhil Qur'an, kaligrafi dan karya tulis Qur'an.

Adhy mengatakan, kegiatan mengajak peserta hafal dan mencintai Al Qur'an. Selain itu, sebagai wadah untuk memahami makna Al Qur'an sehingga mampu menerapkan ajaran ukhuwah islamiyah.

"Ajang ini akan semakin menumbuhkan kecintaan terhadap Al Qur'an dan memahami makna Al Qur'an untuk kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari," ucapnya.

Baca Juga: DPD RI Dukung Penuh Pembaruan Sistem Perundang-Undangan dengan Pendekatan Lebih Kolaboratif

Menurut dia, gerakan membangun kecintaan terhadap Al Qur'an sangat baik dan akan lebih baik ketika kecintaan terhadap Al Qur'an diimbangi dengan praktik dalam kehidupan sehari-hari.

“Keduanya diimplementasikan secara bersamaan agar persatuan, kesatuan dan kerukunan umat Islam semakin lebih baik," katanya.

Baca Juga: Evakuasi ODGJ di Nganjuk, Adhy Karyono Tarketkan Jawa Timur Bebas Pasung

Adhy mengaku, kehadirannya dalam pembukaan 2024 ingin memberi dukungan secara langsung kepada kalifah Jatim yang akan berkompetisi. Menurut dia, kalifah Jatim yang mengikuti kompetisi adalah yang terbaik.

Bukan tanpa sebab, ia mengaku, kalifah Jatim telah mendapatkan pembekalan dan pembinaan secara terstruktur agar memperoleh hasil terbaik. Selain itu, Jatim merupakan barometer percontohan pembibitan dan pembinaan para qori/Qoriah, hafidz/hafidzoh serta muffasir/muffasiroh terbaik dan terbanyak di Indonesia.

"Dengan penguatan dan pengayaan, saya yakin kalifah Jatim mampu memberikan hasil terbaik. Terutama di tahun 2022, Jatim berhasil meraih juara di Banjarmasin. Prestasi yang sangat membanggakan ini kita optimistis dapat dipertahankan," paparnya.

Baca Juga: Tekan Wabah PMK, Pemprov Jatim Distribusikan 870.000 Dosis Vaksin ke 38 Daerah

Lebih lanjut, Adhy meminta kafilah menjaga kesehatan fisik dan mental serta kekompakan. Sebab, merupakan bagian dari perjuangan untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia dari sisi spiritual di Jawa Timur.

"Harus dijaga betul kesehatannya, kebiasaannya, makanannya. Kalau sedang tidak bertanding saling mendukung, tapi kalau waktunya bertanding ya dirinya disiapkan sebaik dan semaksimal mungkin," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang didampingi istri Iriana Joko Widodo, Menteri Agama RI, Kapolri RI, Panglima TNI dan Pj Gubernur Kalimantan Timur mengatakan, di Kota Samarinda dilaksanakan 48 tahun lalu. Ada banyak perubahan dan inovasi salah satunya penggunaan teknologi digital.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis dari Pemerintah

Jokowi menyebutkan, ada beberapa inovasi aplikasi seperti e-Mtq, e skoring dan lainnya. Namun, bukan hanya penyelenggara lebih baik, namun yang lebih penting bagaimana nilai Al Qur'an seperti kejujuran, keadilan, perdamaian dan persatuan semakin kokoh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

"Selamat mengikuti memberi manfaat dalam pengembangan syiar dan nilai kemanusiaan bagi bangsa dan negara," ujarnya.

Baca Juga: Di Sidang Paripurna DPRD Jatim, Pj. Gubernur Adhy Beberkan Strategi Genjot PAD dari JGU dan Jamkrida

Di era digital, seperti media sosial dan media online, Jokowi mengaku semua orang bisa menjadi citizen maupun wartawan tanpa ada dewan redaksi. Maka, ia meminta setiap pembaca media online maupun media sosial media harus mampu menjadi redaksi bagi dirinya sendiri. Tujuannya, agar mampu membedakan mana berita yang baik dan tidak baik. Maupun mengecek mana berita yang benar maupun berita hoax.

Maka, lanjutnya, masyarakat sekarang membutuhkan moral yang kuat, bernama agama. Di sinilah letak pentingnya karena tidak hanya menampilkan kemampuan dan keindahan membaca Al Qur'an tetapi momentum membumikan dan memperkuat moral serta spiritual bangsa dalam sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Selamat mengikuti . Beragama secara humanis dan terbuka, menyempurnakan akhlak bangsa, hidup dalam kebersamaan, kerukunan dan persatuan untuk membangun kemajuan bangsa dan negara serta membangun generasi yang berakhlak Qur'an untuk kemajuan negara kita Indonesia," pungkasnya. (dev/mar)

Baca Juga: BPS Sebut Jatim Penghasil Beras Tertinggi Sejak 2020-2024, Khofifah: Berkat Semangat Insan Pertanian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO