Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste

Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste Dirut PG Dwi Satriyo Annurogo (dua dari kiri) bersama Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao (kanan depan) dan pejabat terkait pada peluncuran beras nasional perdana di Dili, Timor Leste.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang produktif di negara .

Dukungan yang diberikan membuahkan hasil berupa peluncuran produk pangan berupa beras nasional perdana di negara yang baru berusia 23 tahun tersebut.

Baca Juga: Dukung Asta Cita Swasembada Pangan, PG Teken SPJB Bersama 73 Mitra Produksi Pupuk Petroganik

Peluncuran itu dihadiri langsung oleh Direktur Utama , Dwi Satriyo Annurogo, di Dili, baru-baru ini.

Dwi mengatakan kedatangannya ke sebagai bentuk dukungan Petrokimia akan kemajuan pertanian di negara tersebut.

Ia menyampaikan dukungan terhadap pertanian di diberikan melalui pendampingan budi daya pertanian dan support pupuk nonsubsidi unggulan.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Raih Platinum Award dari Pj Gubernur Jatim

Hasil positif dari pendampingan ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian di dari sebelumnya hanya 1,5 - 3 ton per hektare (Ha) menjadi 8-11 ton/Ha atau terjadi peningkatan antara 3 hingga 5 kali lipat.

Selain itu, budi daya bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun, dari sebelumnya hanya sekali setiap tahunnya.

"Dukungan ini tentu kami berikan setelah mengutamakan amanah dalam menyalurkan pupuk bersubsidi di dalam negeri. Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi dalam mendukung masyarakat dunia, khususnya di kawasan ASEAN yang tengah ramai berdiskusi tentang isu krisis pangan," tuturnya.

Baca Juga: Bakal Berstandar Internasional, Petrokimia Gresik Revitalisasi GOR Tri Dharma

dalam program pendampingan budi daya ini bekerja sama melalui dengan Camara de Comercio e Industria de () mulai Oktober 2023.

melalui telah melaksanakan kegiatan pendampingan budi daya di sepuluh titik demplot yang tersebar di wilayah Maliana, Vemase, Los Palos, Manatutu, dan Baucau dengan total luasan 10 Ha.

Kegiatan budi daya dilakukan dengan menggunakan pupuk nonsubsidi . Selain itu juga mengaplikasikan pestisida dan bahan organik dari Grup.

Baca Juga: Masuk Masa Tanam, PT Pupuk Indonesia Cek Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Gudang Wilayah Ngawi

"Dari hasil panen ini kemudian dilakukan pengolahan oleh menjadi produk pangan berupa beras. Dan beras bermerk MANA BOOT ini menjadi produk beras nasional pertama bagi ," jelasnya.

Ia menambahkan, kerja sama pendampingan ini akan diperluas pada komoditas potensial , yaitu kentang, jeruk, dan tembakau. Sehingga produktivitasnya dapat meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Untuk menyukseskan program perluasan pendampingan ini telah dibentuk 13 tenaga aplikator sebagai tenaga agronomis yang akan menjadi ujung tombak di lapangan. juga akan mendukung upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian di yang andal dan berkualitas demi terwujudnya kemandirian," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Lewat Program Jaksa Sahabat Tani, Pemkab Gresik, Kejati Jatim dan Petrokimia Dukung Ketahanan Pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO