Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste

Petrokimia Gresik Dukung Kemajuan Pertanian di Timor Leste Dirut PG Dwi Satriyo Annurogo (dua dari kiri) bersama Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao (kanan depan) dan pejabat terkait pada peluncuran beras nasional perdana di Dili, Timor Leste.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik mendukung terciptanya ekosistem pertanian yang produktif di negara .

Dukungan yang diberikan membuahkan hasil berupa peluncuran produk pangan berupa beras nasional perdana di negara yang baru berusia 23 tahun tersebut.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29

Peluncuran itu dihadiri langsung oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, di Dili, baru-baru ini.

Dwi mengatakan kedatangannya ke sebagai bentuk dukungan Petrokimia akan kemajuan pertanian di negara tersebut.

Ia menyampaikan dukungan Petrokimia Gresik terhadap pertanian di diberikan melalui pendampingan budi daya pertanian dan support pupuk nonsubsidi unggulan.

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani

Hasil positif dari pendampingan ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian di dari sebelumnya hanya 1,5 - 3 ton per hektare (Ha) menjadi 8-11 ton/Ha atau terjadi peningkatan antara 3 hingga 5 kali lipat.

Selain itu, budi daya bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam setahun, dari sebelumnya hanya sekali setiap tahunnya.

"Dukungan ini tentu kami berikan setelah Petrokimia Gresik mengutamakan amanah dalam menyalurkan pupuk bersubsidi di dalam negeri. Upaya ini sekaligus menjadi kontribusi Petrokimia Gresik dalam mendukung masyarakat dunia, khususnya di kawasan ASEAN yang tengah ramai berdiskusi tentang isu krisis pangan," tuturnya.

Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani

Petrokimia Gresik dalam program pendampingan budi daya ini bekerja sama melalui dengan Camara de Comercio e Industria de () mulai Oktober 2023.

Petrokimia Gresik melalui telah melaksanakan kegiatan pendampingan budi daya di sepuluh titik demplot yang tersebar di wilayah Maliana, Vemase, Los Palos, Manatutu, dan Baucau dengan total luasan 10 Ha.

Kegiatan budi daya dilakukan dengan menggunakan pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik. Selain itu juga mengaplikasikan pestisida dan bahan organik dari Petrokimia Gresik Grup.

Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

"Dari hasil panen ini kemudian dilakukan pengolahan oleh menjadi produk pangan berupa beras. Dan beras bermerk MANA BOOT ini menjadi produk beras nasional pertama bagi ," jelasnya.

Ia menambahkan, kerja sama pendampingan ini akan diperluas pada komoditas potensial , yaitu kentang, jeruk, dan tembakau. Sehingga produktivitasnya dapat meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Untuk menyukseskan program perluasan pendampingan ini telah dibentuk 13 tenaga aplikator sebagai tenaga agronomis yang akan menjadi ujung tombak di lapangan. Petrokimia Gresik juga akan mendukung upaya pengembangan sumber daya manusia pertanian di yang andal dan berkualitas demi terwujudnya kemandirian," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dorong Regenerasi Atlet Angkat Besi Berprestasi di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO