SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menerima audiensi Duta Besar (Dubes) Jepang Untuk Indonesia, Masaki Yasushi, di Gedung Negara Grahadi, Rabu (25/9/2024). Dalam kesempatan tersebut, mereka berdua mendiskusikan berbagai hal terkait pengembangan kerja sama antara Jawa Timur dan Jepang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian baik 2 daerah.
"Tadi kita berdiskusi intens bagaimana meningkatkan kerja sama antara Jepang dengan Indonesia khususnya Jawa Timur, baik di bidang ekonomi kreatif, transportasi publik, maupun terkait sister city. Karena investasi Jepang di Jawa Timur cukup besar," kata Adhy.
Baca Juga: Adi Wibowo Dilantik Jadi Wali Kota Pasuruan, Pj Gubernur Jatim Pesankan Percepatan Pembangunan
Ia menjelaskan, investasi Jepang di Jawa Timur mencapai USD4.874,1 juta. Sementara, neraca perdagangan Jawa Timur-Jepang tahun ini mengalami surplus bagi Jawa Timur sebesar USD573,6 juta.
Tercatat, nilai ekspor Indonesia ke Jepang mencapai US$ 766,1 juta pada 2024, dan menjadikannya negara tujuan ekspor tertinggi kedua Jawa Timur pada periode Januari-Maret. Sementara impor tahun 2024, Jepang berada di urutan kelima sebagai negara pengimpor ke Jawa Timur, dengan nilai impor sebesar USD192,6 juta.
"Makanya kita juga berdiskusi tentang kontribusi Jawa Timur untuk World Export di Osaka tahun depan. Kita bicarakan juga rencana untuk bagaimana paviliun Indonesia di Osaka bisa kita manfaatkan sebagai pusat perdagangan," urai Adhy.
Baca Juga: Adi Wibowo Dikukuhkan Jadi Wali Kota Pasuruan
"Kita juga mematangkan master plan untuk pembangunan transportasi publik dengan MRT yang memang harapannya nanti Jepang yang akan masuk. Selain itu, kita juga membicarakan sister city antara Surabaya dengan Kota Kochi. Jadi Jepang-Jatim ini memang benar-benar sudah seperti saudara," imbuhnya.
Sementara itu, Masaki mengapresiasi harmonisasi yang tercipta antara Jawa Timur dan Jepang. Contohnya, kerja sama di bidang pendidikan yang berjalan dengan baik. Terlebih Jatim merupakan provinsi terbesar kedua dengan pembelajar bahasa Jepang.
Baca Juga: Percepat Bantuan Korban Banjir Bandang, Pj Gubernur Jatim Resmikan 66 Unit Huntap di Banyuwangi
"Dari angka statistik dari Japan Foundation tahun 2021, pembelajar bahasa Jepang di Indonesia ada 700.000 orang dan ini terbesar di dunia setelah Tiongkok. Sedangkan pembelajar bahasa Jepang di Jawa Timur ada 90.000 dan terbesar kedua setelah Jawa Barat," ujarnya.
Selain itu, Dubes Masaki juga mengapresiasi dukungan yang selama ini diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Terutama untuk masyarakat dan perusahaan Jepang.
"Kami berharap sekali hubungan ini terus berjalan baik. Dan kami berharap masyarakat, representasi, dan perusahaan Jepang bisa hidup dan terus beroperasi dengan damai dan lancar," tuturnya.
Baca Juga: Haul Gus Dur di Tebuireng, Nurani Gus Dur Terasah di Pesantren
Kunjungan Dubes Jepang di Jatim ini berlangsung selama 2 hari. Rencananya, ia juga akan mengunjungi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, serta memberikan kuliah tamu di Unair.
"Hubungan Jepang dan Jawa Timur ini sudah terjalin erat bertahun-tahun. Tentu kami bertekad meningkatkan kerjasama agar masyarakat Jawa Timur bisa merasakan kualitas hidup dan lingkungan yang lebih baik dari hubungan ini," pungkasnya.
Turut hadir dalam audiensi ini Konselor Jepang Tanaka Motoyasu, Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takeyama Kenichi, serta beberapa kepala perangkat daerah Pemprov Jawa Timur terkait. (dev/mar)
Baca Juga: Ning Inayah Wahid Sebut Gus Dur Selalu Bela Orang Lemah, Yakin Menolak Kenaikan PPN 12 %
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News