KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri menggelar Seminar Nasional dengan tajuk “Peran Strategis Tokoh Agama dalam Mewujudkan Pilkada Damai dan Harmoni”, Rabu (16/10/2024).
Acara ini bertujuan mewujudkan Pilkada yang aman dan damai. Sebagai Key Opinion Leader (KOL), posisi Tokoh Agama memiliki peranan yang penting dalam menjaga kondusifitas kontestasi politik.
Baca Juga: Jadikan Lahan Lebih Produktif, Pj Wali Kota Kediri Resmikan Bumi Perkemahan Maskumambang
Berlangsung di salah satu hotel di Kota Kediri, kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kota Kediri, Firdaus, Forkopimda, camat, lurah, dan OPD. Agar penyampaian materi berjalan dengan baik, FKUB juga mengundang Dr. KH. Zulfa Mustofa, Wakil Ketua Umum PBNU sebagai narasumber.
Melalui video , Pj Wali Kota Kediri, Zanariah, mengutarakan bahwa momentum Pilkada sering diiringi berbagai macam dinamika, mulai dari: polarisasi, hoax, ujaran kebencian, dan konflik yang dapat memecah belah masyarakat.
Menurutnya, peran tokoh agama menjadi sangat penting sebagai pemimpin spiritual yang pengaruhnya sangat besar kepada masyarakat.
Baca Juga: Amankan Nataru, Polres Kediri Kota Terjunkan Ratusan Personel
Sejalan dengan Zanariah, Ahmad Zainudin, Kepala Bagian Kesra Kota Kediri juga menilai bahwa Tokoh Agama memegang peranan penting dalam mengedukasi masyarakat, terutama jemaah dalam mimbar keagamaan.
“Momentum Pilkada merupakan momen penting bagi kita semua karena untuk menentukan masa depan. Jadi tidak hanya tokoh yang damai, tapi semua umat harus bisa menjaga kedamaian selama Pilkada ini,” ujar Zainudin.
Tidak hanya kepada Tokoh Agama, sinergitas yang dibangun Pemkot Kediri juga melibatkan TNI dan Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas, camat, serta lurah.
Baca Juga: Persiapan Nataru, Pj Zanariah Beri Arahan Dalam Rakor Operasi Lilin Semeru 2024 Kota Kediri
“Harapannya bisa menyampaikan ke masyarakat bahwa diperlukan kedewasaan dalam berpolitik. Beda pilihan merupakan hal yang wajar yang terpenting jangan sampai memunculkan konflik di masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, KH Moch. Salim, Ketua FKUB Kota Kediri menyebut bila kegiatan ini merupakan sebuah upaya untuk membantu pemerintah dan masyarakat agar bahagia.
Ia mengatakan bahwa semua agama mengajarkan kerukunan, keharmonisan, keguyuban walaupun berbeda pilihan.
Baca Juga: Songsong Tahun 2025, RSUD Gambiran Kota Kediri Komitmen Berikan Pelayanan Kesehatan yang Terbaik
“Jadi kita mengajak masyarakat supaya ikut berperan terus kemudian menjaga persatuan dan kesatuan. Toh yang maju itu semua adalah saudara kita, jadi kita itu mendamaikan dan menyejukkan masyarakat,"ucapnya, seraya berharap agar kontestasi politik di Kota Kediri berjalan kondusif dan tidak ada gejolak yang berarti. (uji/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News