KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Berdirinya Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara di Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok, Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendapat respon positif dari Romo Yohanes, salah satu Pimpinan Gereja Kristen Ortodok Rusia yang hadir dan melihat langsung proses pembelajaran di Pesantren tersebut, Sabtu (2/11/2024).
Usai melihat dan mengukuti materi pelajaran pesantren jatidiri bangsa, Romo Yohanes, mengaku senang bisa datang dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang ada di Pesantren tersebut.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
“Saya senang sekali, saya (bisa) bertemu dan berkumpul disini, apalagi acuan pesantren ini adalah nasionalisme, kembali kepada jatidiri bangsa. Karena memang manusia tidak bisa dilepaskan dari jatidiri bangsanya,”ucap pimpinan Gereja Ortodok asal Rusia yang kini sedang bertugas di Indonesia itu.
Jadi pertikaian, lanjut dia, permusuhan itu tidaklah dapat diizinkan. Setiap manusia harus menjalin keharmonisan dengan persaudaraan cinta tanah air yang dijiwai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan.
Selain dari Kristen Ortodok beberapa pemuka agama yang lain juga tampak hadir, seperti Romo Salam Raharjo pemuka agama Hindu, Romo Wisnu Sugiman pemuka agama Katolik, Romo Pinandita Edi Sunyoto Pemuka agama Budha, Mangku Munandar Hindu dan Ki Bukori Kejawen.
Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Kushartono, Ketua Harian Situs Persada Soekarno Ndalem Pojok Kediri, menjelaskan bahwa pesantren ini mempunyai tujuan untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
“Ini adalah pesantren kebangsaan yang tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan kesadaran bernegara yang diprakarsai oleh Bapak Kyai Muhammad Muchtar Mujtaba Mu’thi. Oleh karena bangsa Indonesia ini ada dari berbagai penganut agama maka pesantren kebangsaan ini juga lintas agama,”kata Kushartono, Minggu (3/11/2024).
Sesuai dengan namanya, lanjut Mas Kus, sapaan akrabnya, jati diri merajut perdamaian, harapannya pesantren ini bisa turut mendorong terciptanya perdamaian dunia.
Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa
“Alhamdulillah semoga dengan penguatan pendidikan jatidiri bangsa ini, akan menguatkan SDM generasi bangsa, dengan kuatnya generasi bangsa akan menguatkan negara,"imbuh pria yang juga calon pendidik di Pesantren Jatidiri Bangsa Indonesia itu.
Menurutnya, jika Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah kuat, maka cita-cita ikut menertibkan dunia, ikut menciptakan perdamaian dunia tidak mustahil akan terwujud. "Dengan kehadiran tokoh agama dari Rusia semoga menjadi tanda Indonesia bakal menertibkan dunia,”pungkas Mas Kus. (uji/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News