KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Batu menggelar simulasi tanggap darurat bencana di Pasar Induk Among Tani, Senin (11/11/2024), untuk menghadapi musim hujan yang diprediksi akan tiba pada akhir November mendatang.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur, seperti TNI/Polri, BPBD, Satpol PP Damkar, Dishub, Tagana, akademisi hingga para relawan bencana, yang berbaur dalam Apel Siaga Bencana yang dipimpin oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, selaku inspektur upacara.
Baca Juga: Respons Dampak Banjir Jember, BPBD Jatim dan OPD Tinjau Wilayah Terdampak dan Salurkan Bantuan
Dalam arahannya, Pj. Wali Kota menyampaikan bahwa apel siaga ini merupakan langkah antisipasi penting dalam menghadapi potensi bencana pada musim penghujan tahun 2024.
Berdasarkan keputusan Wali Kota, status siaga bencana di Kota Batu ditetapkan mulai 1 November 2024 hingga 30 April 2025, dengan memperhatikan enam potensi bencana utama, yaitu tanah longsor, banjir bandang, gempa bumi, letusan gunung berapi, cuaca ekstrem, dan kebakaran hutan.
Berdasarkan data, sepanjang tahun 2023 tercatat ada 206 kejadian bencana di Kota Batu, yang didominasi oleh bencana hidrometeorologi (72%), bencana geologi (17%), dan sisanya (11%) disebabkan oleh faktor manusia. Sementara pada tahun 2024, hingga bulan Oktober telah terjadi 88 kejadian bencana, dengan tanah longsor (41%), banjir (16%), angin kencang (31%), dan kebakaran hutan (12%).
Baca Juga: Meriahkan Malam Tahun Baru, Senyum World Hotel Kota Batu Gelar Carnival Countdown
Inilah lima arahan penting dalam Apel Siaga Bencana:
1. Evaluasi Kesiapsiagaan Bersama – Memeriksa kembali sarana dan prasarana kesiapsiagaan bencana.
2. Peningkatan Kapasitas dan Pelatihan Berkala – Melaksanakan pelatihan dengan meningkatkan kemampuan semua pihak terkait.
Baca Juga: Harga Daging Ayam di Kota Batu Terus Merangkak Naik Jelang Nataru
3. Kesepahaman dalam Pengurangan Risiko Bencana – Menyatukan persepsi dalam perencanaan dan program pengurangan risiko bencana.
4. Penguatan Komunikasi dari Tingkat Desa dan Kelurahan – Membangun komunikasi yang efektif untuk diseminasi informasi kesiapsiagaan bencana.
5. Sinergi Lintas Sektoral – Meningkatkan sinergi antar instansi untuk memastikan kesiapsiagaan yang optimal.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Rumah Warga Sisir Kota Batu Ludes Terbakar
Pada kesempatan ini, Pj. Wali Kota Batu juga mengimbau para kepala sekolah dan guru untuk memperhatikan kesiapan fasilitas sekolah dalam menghadapi potensi bencana. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan siswa dalam proses belajar mengajar yang tertib dan aman.
Disisi lain, Pemerintah Kota Batu juga telah meningkatkan antisipasi dengan melakukan pemetaan daerah rawan bencana.
Seluruh pihak juga diharapkan peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak mengabaikan potensi bahaya yang ada.
Baca Juga: Ini Harapan Pj Gubernur Adhy saat Peresmian Taman Edukasi Bencana BPBD Jatim
Selain itu, komunikasi antar instansi dan masyarakat juga dinilai perlu untuk ditingkatkan agar tindakan cepat dapat dilakukan apabila terjadi situasi darurat. (asa/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News