Bedah Buku KH Hasyim Asy'ari di Semarang, Khofifah Ajak Ibu-Ibu Tanamkan Persatuan dan Persaudaraan

Bedah Buku KH Hasyim Asy Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, saat memberi sambutan dalam bedah buku KH Hasyim Asy'ari di Semarang.

SEMARANG, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP , Indar Parawansa, kembali menggelar Bedah Buku KH. Hasyim Asy’ari berjudul 'Pemersatu Umat Islam Indonesia' besutan KH Abdul Hakim Mahfudz di Semarang, Senin (30/12/2034).

Agenda tersebut merupakan titik keempat dari rangkaian kegiatan bedah buku KH. Hasyim Asy’ari jelang diselenggarakannya Kongres XVIII pada 12-15 Februari 2025 mendatang. Sebelumnya, kegiatan ini telah digelar di Makassar, Pekanbaru, dan Banjarmasin.

Baca Juga: Khofifah Ajak Muslimat NU Jabar Ngaji Tafsir Al-Jailani Bersama Syekh Fadhil

Bersama Pengurus Wilayah (PW) Jawa Tengah, dan ribuan warga dan yang hadir, menyampaikan bahwa pesan utama dari buku ini adalah pentingnya persatuan, sebagaimana yang selalu ditekankan oleh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.

“Saya relatif mengikuti proses disusunnya buku ini. Bagaimana pendiri Hadrstusy Syeikh KHM. Hasyim Asyari menyerukan dalam berbagai tulisan-tulisan beliau, yaitu pesan bersatu, bersatu, dan bersatu. Juga bersaudara, bersaudara, dan bersaudara,” kata .

Hal itu sejatinya juga sudah ada dalam qonun asasi yang menjadi pondasi yaitu persatuan dan persaudaraan. Meski begitu saat ini pesan tersebut perlu untuk kembali digaungkan sebagai mitigasi terhadap dinamika interaksi nasional maupun global.

Baca Juga: Liburan Tahun Baru 2025, Khofifah Ajak Cucu ke Wahana Baru Metaverse Glass Theather Jatim Park 2

“Kita pun tetap harus positive thingking pada kapasitas dan semangat yang dimiliki oleh para tokoh yang dimiliki bangsa Indonesia. Bahwa komitmen mereka adalah menjaga NKRI, komitmen mereka menguatkan integritas sebagai warga bangsa, dan komitmen mereka menjaga persaudaraan, toleransi dan moderasi diantara keberagaman yang ada,” urai .

Pesan persatuan ini tidak hanya relevan untuk , tetapi juga bagi seluruh warga bangsa. Termasuk untuk para kaum ibu yang menjadi punggawa dalam .

Baca Juga: Satu Abad Ponpes Al Falah Ploso, Khofifah Sowan ke Kiai Huda

Bahwa para ibu harus terus mengintroduksi para generasi penerus bangsa tentang pentingnya persatuan dan persaudaraan di tengah keberagaman. Hal itulah yang menjadi alasan beda buku ini dihelat di lima titik jelang Kongres XVIII mendatang.

ini bagian dari yang sangat solid. Gerakannya mulai dari anak ranting setingkat RW. Anggota adalah kaum ibu. Kami mengajak para ibu untuk terus mengintoruksi pentingnya persatuan dan persaudaraan di tengah keberagaman,” ucap .

Kongres yang akan digelar di Surabaya ini diharapkan menjadi momentum penting bagi untuk terus memperkuat peran dan kontribusinya dalam berbagai bidang, khususnya dalam menjaga persatuan dan keharmonisan bangsa.

Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru 2025, Awal Kebangkitan Baru Jatim, Makin Maju, Inklusif dan Berdaya Saing

Bedah buku ini mendapat sambutan hangat dari peserta yang hadir, termasuk tokoh-tokoh di Jawa Tengah. Mereka mengapresiasi upaya dalam menyebarluaskan gagasan dan perjuangan KH. Hasyim Asy’ari, yang tetap relevan dalam menjawab tantangan zaman.

Kegiatan ini dihadiri pula oleh Rois Syuriah PW Jawa Tengah, KH. Ubaidillah Sodaqoh, Ketua PW Jawa Timur, KH. Abdul Hakim, KH. Chalwani Nawawi, Rektor UIN Sunan Kudus sekaligus narasumber, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Ibu Nyai Hj. Mahfudzoh Wahab Hasbullah, Wakil Gubernur Jawa Tengah, H. Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Umum PP , drg. Ulfah Mashfufah juga Ketua PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. Hj. Ismawati Hafiedz, Ketua PWM DIY, Dr. Fatma Amalia serta Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Gila NU dan Orang NU Gila, Anekdot Gus Dur Edisi Ramadan (16)':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO