SIDOARJO,BANGSAONLINE.com - Bawaslu Kabupaten Sidoarjo meluncurkan buku berjudul 'Kisah Penjaga Suara Warga Kota Delta: Potret Pengawas Adhoc Pemilu 2024 di Kabupaten Sidoarjo', di Hotel Aston Sidoarjo, Senin (30/12/2024).
Buku setebal 134 halaman ini memotret perjalanan pengawasan Pemilu 2024 di Kabupaten Sidoarjo, dengan fokus pada peran pengawas adhoc, mulai dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS).
Baca Juga: Perumda Delta Tirta Sidoarjo Komitemn Sediakan Air Berkualitas, Inilah Ragam Upaya yang Dilakukan
Buku yang terbilang sederhana namun isinya dikemas dengan bahasa yang menarik ini, ditulis oleh tiga orang, yakni Fathur Rohman (Kordiv SDMO dan Diklat Bawaslu Sidoarjo), Agisma Dyah Fastari (Kordiv Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Sidoarjo) dan Mohammad Afifudin (Dosen Sosiologi FISIB Universitas Trunojoyo Madura (UTM)).
Peluncuran buku tersebut dilakukan oleh Ketua Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha didampingi oleh ketiga penulis buku tersebut, disaksikan oleh para Ketua Panwascam se-Kabupaten Sidoarjo dan sejumlah undangan lainnya.
Agung Nugraha menyatakan, pihaknya mengapresiasi kontribusi besar yang diberikan oleh pengawas pemilu adhoc dalam menjaga kualitas Pemilu 2024.
Baca Juga: 3 Hari Pepelegi dan Sawotratap Terendam Banjir, Pj Gubernur Jatim Datangkan Truk Pompa
Berdasarkan data Bawaslu Sidoarjo, lebih dari 13.500 produk hasil pengawasan, ada sekitar 200 temuan dugaan pelanggaran yang akhirnya ditindaklanjuti melalui saran perbaikan.
Dari temuan dugaan pelanggaran tersebut, Agung mengungkapkan sebagian besar berkaitan dengan pemutakhiran data pemilih, termasuk perbaikan data pemilih yang meninggal dunia, perubahan status, dan isu terkait lainnya.
“Saran perbaikan yang kami ajukan sudah diterima dengan baik, sehingga dapat memperbaiki kualitas daftar pemilih,” beber Agung Nugraha.
Baca Juga: Waru Sidoarjo Banjir Lagi, BPBD Jatim Gercep Evakuasi Warga dan Serahkan Bantuan Logistik
Agung juga menekankan pentingnya informasi hasil pengawasan untuk dipublikasikan kepada masyarakat.
Menurutnya, meskipun anggaran perjalanan dinas Bawaslu Sidoarjo terbatas, pencatatan yang baik dari hasil pengawasan membuktikan bahwa tugas pengawasan tetap berjalan efektif, bahkan dengan anggaran yang terbatas.
Agung yang juga editor buku ini menambahkan, dalam buku tersebut, juga digambarkan tantangan yang dihadapi pengawas di wilayah Sidoarjo, yang sebagian besar merupakan daerah pedesaan dengan akses yang sulit dijangkau.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Warga Surabaya dan Jatim Waspada! BMKG Sebut Ada Potensi Hujan Es dan Banjir
Di Sidoarjo, ada wilayah seperti dusun Kepetingan dan Dusun Kajang yang hanya bisa dijangkau menggunakan perahu.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pengawas adhoc dalam menjamin kelancaran proses pemilu di daerah-daerah terpencil.
Agung juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi dalam Pemilu 2024 dan Pilkada mendatang.
Baca Juga: Puluhan Besi Penutup Selokan Trotoar di Frontage Juanda Sidoarjo Hilang
"Kita harus memastikan bahwa sistem pemilu yang ada dapat terintegrasi dengan baik, dari tingkat desa hingga nasional. Salah satu tantangan terbesar adalah mengatasi politik uang yang bisa merusak sistem pemilu," tandas Agung Nugraha.
Sementara itu, penulis buku, Fathur Rohman, yang juga Koordiv SDMO dan Diklat Bawaslu Sidoarjo, menjelaskan, penerbitan buku ini merupakan tindak lanjut dari perintah Bawaslu RI untuk mendokumentasikan kinerja pengawas adhoc di seluruh Indonesia.
Buku ini bertujuan untuk mencatat perjalanan pengawasan yang selama ini hanya tertuang dalam laporan tahunan.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Menurut Fathur, keberhasilan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 sangat bergantung pada kerja keras pengawas adhoc.
"Tanpa pengawas adhoc, penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada tidak akan berjalan maksimal. Mereka adalah ujung tombak yang menjaga keadilan dan integritas proses pemilu," tegas Fathur.
Fathur juga menjelaskan buku ini mencakup berbagai aspek, termasuk proses rekrutmen pengawas, tantangan di lapangan, serta perjuangan mereka untuk mencegah pelanggaran pemilu.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah pengawasan distribusi logistik yang sering kali harus melalui jalur sulit, seperti di daerah Dusun Kalikajang dan Dusun Kepetingan yang hanya bisa dijangkau dengan perahu.
Buku ini juga berfungsi sebagai bentuk apresiasi terhadap pengawas adhoc yang telah berjuang keras dalam memastikan integritas Pemilu dan Pilkada.
"Kami ingin memberikan penghargaan kepada rekan-rekan pengawas yang telah berusaha maksimal, meski menghadapi berbagai keterbatasan," pungkas alumni Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini. (sta/van)
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News