Hari Pendidikan Internasional, Khofifah Dorong Pendidikan Berkualitas Wujudkan Indonesia Emas 2045

Hari Pendidikan Internasional, Khofifah Dorong Pendidikan Berkualitas Wujudkan Indonesia Emas 2045 Khofifah Indar Parawansa saat peringatan Hari Pendidikan Internasional di Surabaya bersama murid penyandang disabilitas. Foto: Ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com, , mendorong pendidikan inklusif dan berkualitas untuk mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Ini penting, sebagai upaya strategis menghadapi tantangan global ke depan.

Pesan tersebut disampaikan Khofifah, bertepatan dengan yang diperingati setiap tanggal 24 Januari, yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 2018 melalui resolusi Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Beri Santunan untuk 5 Korban Longsor Denpasar

"Pendidikan inklusif dan berkualitas tidak hanya menjadi hak dasar, tetapi juga landasan bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif," kata Khofifah di Surabaya, Jumat (24/1/2025).

Ia mengatakan, pendidikan harus bisa diakses oleh semua kalangan, termasuk kelompok marjinal seperti penyandang disabilitas, anak-anak di daerah terpencil, dan mereka yang kurang mampu secara ekonomi.

Baca Juga: Investigasi 656 Hektare HGB, Pemprov Jatim Gandeng BPN dan Pemkab Sidoarjo

"Mewujudkan pendidikan inklusif berarti memberikan fasilitas, kebijakan, dan sumber daya yang mendukung keberagaman kebutuhan siswa," terangnya.

Akses pendidikan yang inklusif menurutnya akan membantu meningkatkan derajat masyarakat yang terpinggirkan. Ini sekaligus dapat mengurangi kesenjangan sosial yang dapat menjadi sumber dari beragam persoalan masyarakat.

“Dengan pendidikan, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan dalam memperbaiki kualitas hidup. Lebih banyak peluang pekerjaan dan usaha yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan," jelas dia.

Baca Juga: BMKG Prediksi 35 Daerah di Jatim Rawan Angin Kencang, Ini Pesan Khofifah

Untuk mencapai tujuan itu, pada akhirnya Khofifah mengundang peran dan koordinasi berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga perlu keterlibatan pendidik, masyarakat, hingga sektor swasta untuk mampu mendorong terwujudnya pendidikan yang inklusif dan berkualitas.

“Sebagai urusan paling dasar dan penting untuk menuju kemajuan bangsa, semua harus bergerak, bersinergi. Setiap kontribusi pihak-pihak tersebut bila dapat diagregasikan kita akan bisa mencapai tujuan yang kita impikan," pungkasnya. (dev/msn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Emak-emak di Surabaya Kecewa Tak Bisa Foto Bareng Jokowi':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO