
KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito merupakan Bupati Kediri periode 2021-2025 dan 2025-2030 bersama wakilnya Dewi Mariya Ulfa.
Pasangan bupati/wakil bupati ini pada periode keduanya dilantik bersamaan dengan ratusan kepala daerah terpilih pada Pilkada serentak 2024.
Baca Juga: Peringati Haul ke-76 Tan Malaka di Kediri, Puluhan Pegiat dan Mahasiswa Kirim Doa di Area Makam
Pelantikan dilakukan langsung oleh kepala negara, Presiden Prabowo Subianto pada Kamis, 20 Februari 2025 di Istana Merdeka, Jakarta.
Pada periode kedua, bersama Dewi Mariya Ulfa, Dhito berkomitmen untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai di periode pertama terutama sektor pelayanan dasar.
"Empat pelayanan dasar, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan sosial itu benar-benar menjadi konsentrasi kita," kata Dhito menjelang pelantikan.
Baca Juga: Dhito Bupati Kediri dan Pramono Gubernur DKI, Anies Baswedan: Historis, Bapak-Anak Dilantik Bareng
Di era kepemimpinannya, pada periode pertama selama empat tahun berbagai terobosan telah dilakukan Dhito untuk Kabupaten Kediri yang mencakup 26 kecamatan dan membawahi 343 desa serta 1 kelurahan.
Program Jumat Ngopi dan aplikasi Halo Masbup
Dhito sebagai bupati muda yang saat itu berusia 28 tahun membuka layanan aduan masyarakat baik melalui agenda Jumat Ngopi, melalui media sosial dan juga aplikasi Halo MasBup.
Langkahnya ini tentu sangat berani, terlebih awal menjabat bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang berdampak pada banyak sektor, termasuk ekonomi.
Baca Juga: Jadi Korban Tabrak Lari, Santri Ponpes Ploso Kediri Tewas
Kemudian, sektor pelayanan publik seperti pengurusan administrasi kependudukan di era kepemimpinannya dibuat semakin mudah, lebih cepat dan dekat karena bisa dilakukan di tingkat desa.
Mendukung pelayanan kepada masyarakat, pada 2022, Dhito memberikan hibah mobil siaga bagi tiap desa sebagai kendaraan operasional. Mobil ini yang juga untuk pelayanan mengantarkan warganya yang sakit ke pusat layanan kesehatan.
Lebih lanjut, melihat nilai historis daerah yang memiliki julukan Bumi Panjalu ini, pada 25 Maret 2023 Dhito melakukan rebranding tagline Kabupaten Kediri dari yang sebelumnya Kediri Lagi menjadi Kediri Berbudaya.
Kesenian dan Budaya Kediri
Baca Juga: Diguyur Hujan, Bupati Kediri Terpilih Tetap Semangat Ikuti Geladi Bersih Pelantikan
Perubahan ini juga diiringi langkah Pemkab Kediri mematenkan warisan budaya khas seperti jaranan jowo, kesenian tiban, wayang krucil, getuk lindri dan tiwul.
Begitupula dengan pakaian khas Kabupaten Kediri dengan motif utama lidah api dan gringsing. Adapun pakaian pria disebut Wdihan Kadiri dan untuk perempuan Ken Kadiri.
Selama empat tahun itu pula, sebagaimana visi misinya, Dhito melakukan peningkatan infrastruktur dan konektivitas antar wilayah. Pembangunan selain bersumber dari APBD Kabupaten Kediri, juga sharing dengan provinsi maupun APBN.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Gelar FGD Evaluasi Pilkada 2024
Bahkan, dua jembatan penghubung antar kota/kabupaten di Desa Ngadi dan Desa Jongbiru yang hancur sejak 2017 berhasil dibangun kembali. Pembangunan ini tentunya juga menunjang akses lalu lintas menuju Bandara Dhoho.
Pembangunan Infrastuktur
Tak hanya itu, di kawasan sekitar bandara, pada 2023 Dhito memulai pembangunan stadion yang diberi nama Gelora Daha Jayati. Stadion ini akan dilanjutkan di periode keduanya secara bertahap.
Mendukung ekonomi kerakyatan, pihaknya juga melakukan revitalisasi pasar tradisional yang telah dimulai dari Pasar Wates dan akan dilanjutkan untuk Pasar Ngadiluwih. Begitu pula dengan revitalisasi Masjid An-Nur di Kecamatan Pare dan Mall Pelayanan Publik (MPP) yang akan dilanjutkan tahun 2025 ini.
Sektor Kesehatan dan Sosial
Baca Juga: Bupati Kediri Terangkan 4 Sektor yang Tak Bakal Kena Imbas Efisiensi Anggaran
Dhito juga melakukan terobosan pada sektor kesehatan. Untuk menjamin kesehatan warganya Dhito dari tahun ke tahun secara bertahap menggenjot capaian Universal Health Coverage (UHC) yang mana hingga Februari 2025 ini telah mencapai 97,05 persen.
Pada bidang pendidikan, awal menjabat di periode pertama, Dhito memberikan bisyaroh bagi guru madin (guru-guru agama non formal) yang cakupannya telah mencapai 9.500 orang dan akan ditingkatkan setiap tahun.
Dhito juga menjadi bupati yang mendirikan SMA boarding school gratis. Sekolah ini ditujukan bagi warga kurang mampu yang memiliki mimpi melanjutkan sekolah ke tingkat SMA. Termasuk pula pemberian beasiswa pendidikan sampai ke tingkat perguruan tinggi.
Baca Juga: Cek Kesehatan, Dhito-Dewi Siap Ikuti Pelantikan Kepala Daerah Kediri dan Retret
Begitu pula bidang sosial, Dhito sangat memperhatikan kesejahteraan sosial warganya, tak terkecuali bagi kalangan disabilitas.
Berbagai program dilakukan termasuk membantu dalam kemandirian ekonomi mulai dari pelatihan, pendampingan usaha sampai penyaluran bantuan modal.
"Saya berharap lima tahun ke depan bisa lebih baik dari empat tahun lalu dan apa yang kita kerjakan memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Kediri,” ucap Dhito. (uji/van)
Baca Juga: Pemkab Kediri Dampingi Petani Nanas Jaga Kontinuitas Ekspor ke Uni Emirat Arab
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News