Dosen ITS Sebut Bullion Bank sebagai Langkah Strategis Optimalkan Produk Emas Dalam Negeri

Dosen ITS Sebut Bullion Bank sebagai Langkah Strategis Optimalkan Produk Emas Dalam Negeri Arman Hakim Nasution (tengah berkacamata) bersama peserta Focus Group Discussion Implementasi SNI Perhiasan Emas dalam rangka Penguatan Bullion Bank Indonesia. Foto: Ist.

BANGSAONLINE.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember () sebagai ketua tim kelayakan bisnis telah memberikan kontribusinya dalam merealisasikan program atau yang diluncurkan pada Rabu, (26/2/2025).

Kepala Pusat Studi Pengembangan Industri dan Kebijakan Publik (PSPI-KP) , Arman Hakim Nasution, menyampaikan bahwa langkah strategis ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan nilai tambah produk emas dalam negeri.

Baca Juga: Gubes ITS Gagas Metode untuk Tingkatkan Performa Teknologi Antena

“Tentunya dalam mewujudkannya perlu diiringi oleh kebijakan dan peraturan yang saling mendukung,” ungkapnya, Kamis (27/2/2025).

Arman menekankan bahwa kebijakan perpajakan yang tepat dan penerapan standar wajib diberlakukan. Hal ini bertujuan agar kualitas emas yang beredar terjamin serta risiko dapat dimitigasi dan diminimalisasi.

“Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk emas wajib diterapkan untuk memperkuat jalannya Indonesia,” ucap Arman.

Baca Juga: Guru Besar ITS Kaji Ketimpangan Ekonomi untuk Tingkatkan Daya Saing Wilayah

Proses penerapan kebijakan dan standar ini merupakan tahap transisi yang memerlukan waktu cukup panjang. Namun, Arman meyakinkan proses ini akan membentuk kepercayaan konsumen dalam negeri dan perdagangan emas antar negara.

“Tahap transisi ini setidaknya memerlukan waktu dua hingga tiga tahun,” terangnya.

Selain itu, dosen Departemen Manajemen Bisnis tersebut juga menuturkan bahwa pengolahan emas oleh refinery dalam negeri perlu didorong. Dengan begitu, proses pengolahan produk emas dapat dilakukan sepenuhnya secara mandiri. Dampaknya, rantai pasokan emas dapat diperpendek dan biaya distribusi dapat ditekan menjadi lebih sedikit.

Baca Juga: Perkuat Industri, Profesor ITS Kembangkan Material Seluler dan Magnet Mesin

Melalui upaya tersebut, Arman menyampaikan bahwa kualitas dan harga emas produksi Indonesia nantinya akan mampu bersaing dengan pasar internasional. Stabilnya harga emas dalam negeri, membuat jangkauan layanan tabungan emas di Indonesia juga semakin besar.

“Nantinya bukan hanya individu yang tertarik menggunakan layanan ini, namun industri juga akan melirik,” tandas Arman optimistis.

Dengan langkah ini, Indonesia dipastikan akan mendorong pengembangan pasar dan industri emas yang lebih transparan dan profesional.

Baca Juga: Luncurkan Kapal Terbaru, Tim ITS Optimis Raih Juara Lagi di Ajang IRC 2025

“Diharapkan Indonesia ini dapat mendukung stabilitas pasar emas domestik, mengelola cadangan devisa negara, dan meningkatkan penerimaan negara melalui pajak,” pungkas Arman penuh harap. (msn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO