English Check, Platform Belajar Bahasa Inggris Karya Anak Bangsa

English Check, Platform Belajar Bahasa Inggris Karya Anak Bangsa (dari kiri) Khairunnisa Rahmahdani Danang, Kohan Gunawan, dan Aldiez Rizkia Centrinova selaku Co-Founder dan Founder English Check dari ITS. Foto: Ist.

BANGSAONLINE.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan inovasi di bidang pendidikan bernama English Check, yakni sebuah platform pembelajaran bahasa Inggris gratis yang diadakan secara luring. Berbasis komunitas, English Check bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris pelajar dengan metode pembelajaran yang sistematis dan efektif.

Co-Founder English Check, Khairunnisa Rahmahdani Danang, memaparkan bahwa bahasa Inggris sebagai bahasa internasional perlu dikuasai karena memiliki peran krusial di era globalisasi. Menurutnya, belajar bahasa Inggris seharusnya dapat diakses oleh semua orang, tanpa terkendala biaya kursus yang mahal.

“Oleh karena itu, kami hadir untuk membantu mahasiswa belajar bahasa Inggris secara gratis,” ujar gadis yang akrab disapa Ica ini, Rabu (5/3/2025).

Mahasiswi Departemen Teknik Informatika ITS ini menjelaskan, program English Check diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya. Pembelajaran akan berlangsung setiap akhir pekan dengan materi yang disesuaikan untuk setiap kelas dan anggotanya.

“Kami menyediakan modul untuk 16 kali pertemuan,” ungkapnya.

Ica membeberkan bahwa English Check menawarkan dua jenis kelas, yaitu Free English Class dan English Check for Model United Nations (MUN). Free English Class berfokus pada dasar-dasar bahasa Inggris, seperti part of speech, phrase, sentence structure, tenses, dan clause. Kelas tersebut juga melatih peserta dalam mengerjakan soal tes kompetensi bahasa Inggris dengan tips dan trik yang telah dirancang oleh tutor English Check.

Sedangkan English Check for MUN renca akan dimulai pada November mendatang setelah seluruh pertemuan kelas reguler selesai. Program ini dirancang untuk membantu peserta dalam aspek berpikir kritis dan public speaking, terutama dalam konteks simulasi sidang MUN.

“Dengan demikian, peserta juga mampu menggunakan bahasa Inggris dalam diskusi akademik dan profesional,” tutur Ica.

Anggota ITS MUN Club ini mengatakan, program yang berjalan sejak Februari 2025 ini diselenggarakan pada dua lokasi. Kedua lokasi tersebut adalah Taman Baca Masyarakat (TBM) Universitas Airlangga dan Kelurahan Keputih. Di samping pembelajaran secara luring, ia mengungkapkan bahwa English Check tengah mengembangkan sistem pembelajaran berbasis website untuk memperluas jangkauan program.

Peraih The Most Outstanding Delegates pada Council United Nations Environment Programme (UNEP) 2024 ini berharap agar English Check dapat lebih meluas, tak hanya di Surabaya tetapi juga di kota lain. Selain itu, ia juga mengharapkan adanya kesadaran mahasiswa akan pentingnya kemampuan bahasa Inggris meningkat.

“English Check ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa ITS dalam dunia pendidikan dan pengembangan diri,” tutupnya optimistis. (msn)