
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mengungkapkan realisasi investasi Kota Kediri Tahun 2024 tembus di angka Rp1,54 triliun yang terdiri dari 18.541 unit usaha dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 36.710 orang.
Kepala DPMPTSP Kota Kediri, Edi Darmasto, mengatakan angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yakni Rp1,34 triliun.
“Kalau di target renstra DPMPTSP peningkatannya 5 persen dari tahun sebelumnya, tapi realisasinya meningkat sebesarnya 15,36 persen,” terangnya, Jumat (7/3/2025).
Menurut Edi, ada tiga sektor dengan nilai investasi terbesar, yang pertama sektor perdagangan dan reparasi mencapai Rp526,6 miliar dengan penyerapan tenaga kerja 10.040 orang. Kedua, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai Rp410,8 miliar dengan penyerapan tenaga kerja 534 orang.
Ketiga, sektor jasa lainnya mencapai Rp194 miliar dengan penyerapan tenaga kerja 5.498 orang.
“Angka tersebut sudah mencapai target RPJMD bahkan meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Rp1,34 triliun. Di tahun 2025, Pemkot Kediri telah menetapkan target realisasi investasi sebesar Rp1,41 triliun,” kata Edi.
Edi melanjutkan, Kota Kediri memiliki sejumlah keunggulan yang menjadikan kota tahu tersebut patut diperhitungkan sebagai tujuan berinvestasi, antara lain sebagai pusat karesidenan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, menjadi kota jasa perdagangan terbesar di eks-Karesidenan Kediri dan Madiun, terdapat raksasa ekonomi yakni PT Gudang Garam yang membuat PDRB Kota Kediri besar.
“Yang tak kalah penting di sini iklim pemerintahannya kondusif, hal itu yang membuat Kota Kediri punya value ekonomi tinggi,” ucap Edi.
Ia mengungkap kunci utama agar investor berbondong-bondong ke Kota Kediri dengan mempertahankan good and clean government.
Selain itu, sejumlah upaya juga telah dilakukan Pemkot Kediri, diantaranya menjaga iklim investasi tetap kondusif, mendukung pemetaan investasi, meningkatkan dokumen The Investment Project Ready to Offer (I-PRO), meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menerapkan zona integritas.
Tak kalah penting, lanjut dia, keberadaan mal pelayanan publik (MPP) juga memiliki daya tarik bagi pelaku usaha yang dapat berdampak pada investasi. MPP bertujuan untuk percepatan pelayanan publik, untuk mendapat kemudahan pelayanan tentunya berdampak ke investasi.
"Kalau semakin baik layanan maka pengguna puas dan alhamdulillah capaian kepuasan MPP Kota Kediri tinggi 96% yang artinya sangat puas,” tegasnya.
Dirinya berharap agar Pemkot Kediri dapat mencapai kembali target realisasi yang telah ditetapkan serta kepatuhan (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) LKPM semakin meningkat. (uji/msn)