Lakukan Mitigasi Bencana, Pemkot Kediri Tunjuk SMPN 6 Kediri Menjadi SPAB ke-4

Lakukan Mitigasi Bencana, Pemkot Kediri Tunjuk SMPN 6 Kediri Menjadi SPAB ke-4 Bagus Alit, Sekretaris Daerah Kota Kediri saat memberi arahan. (Ist).

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar kegiatan Penguatan Kapasitas Kawasan untuk Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Rabu (7/5/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari amanat Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)

Berlangsung di Ruang Guru SMPN 6 Kediri, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 35 peserta dari kalangan guru dan karyawan sekolah, siswa/siswi, komite sekolah, wali murid, pihak Kelurahan Gayam, dan warga sekitar.

Dalam sambutannya, Bagus Alit, Sekretaris Daerah Kota Kediri, menerangkan kegiatan tersebut juga dimaksudkan dalam rangka pembentukan SPAB di SMPN 6 Kediri.

“SPAB di Kota Kediri yang sudah dibentuk ada tiga, yakni di: SDN Betet 1, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN 2 Kediri, insyaAllah selanjutnya SMPN 6 Kediri tahun ini,” ucapnya.

Menurutnya, bencana alam merupakan sesuatu yang tak terelakkan dan bisa terjadi kapan saja, maka dari itu pembentukan SPAB merupakan langkah penting untuk memitigasi Risiko bencana alam.

“Kita membentuk SPAB karena kita ingin memberikan keterampilan kepada masyarakat khususnya dilingkungan sekolah, sehingga pada saat ada bencana, siapa dan harus melakukan apa sudah tahu. Maka dari itu dengan adanya simulasi kita sudah mempersiapkan diri dengan baik sehingga bisa meminimalkan korban,” jelas Bagus.

Sementara itu, Joko Arianto, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, mengutarakan, sesuai dengan Dokumen Kajian Risiko Bencana Tahun 2023, Kelurahan Gayam merupakan kawasan rawan bencana di antaranya: banjir, gempa, tanah longsor, kekeringan, dan cuaca ekstrem. Ia mengatakan, SPAB ini merupakan poin pemenuhan untuk Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Kegiatan tersebut akan berlangsung selama empat hari, yang terdiri dari: safety briefing, diskusi panel, pengenalan Risiko bencana, penilaian mandiri awal, kajian Risiko bencana partisipatif, penyusunan SOP kedaruratan, dan simulasi kedaruratan bencana.

Agar penyampaian materi berjalan secara maksimal, dalam pelaksanaannya akan didampingi Pujiono Center Yogyakarta sebagai narasumber.

Sedangkan, Boedi Pramono, Kepala SMPN 6 Kediri mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri beserta jajarannya yang telah menunjuk SMPN 6 Kediri sebagai SPAB.

“Sekolah kami merupakan sekolah paling tapal batas, paling utara dan barat. Dengan kondisi yang seperti ini membawa berkah akhirnya ditunjuk sebagai sekolah SPAB yang akan dilaksanakan 4 hari,” ujarnya.

Boedi mengatakan, secara geografis SMPN 6 Kediri berada pada kawasan rawan gempa, sehingga sangat memerlukan pelatihan tentang kesiapsiagaan bencana.

“Mudah-mudahan dalam kegiatan ini kami mendapatkan ilmunya, sehingga nantinya, apabila terjadi bencana bisa membantu BPBD untuk mitigasi Risiko saat terjadi bencana. Mohon bimbingannya selama empat hari ke depan, sehingga kami betul-betul bisa melaksanakan dan mendapatkan ilmu yang luar biasa,” pungkasnya. (uji/van)