Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melakukan peninjauan di lokasi sungai yang dikeluhkan banjir oleh warga. (Ist)
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, menerima aduan Dewi (36), warga Pamekasan yang menangis lantaran rumahnya sering terendam banjir. Ia meminta bantuan agar masalah daya tampung sungai di dekat rumahnya cepat teratasi.
"Saya warga sini, Ibu. Kalau banjir, tingginya sampai paha. Mohon sekali bantuannya biar tidak banjir lagi. Tolong bantu masalah sungai ini," adunya sambil meneteskan air mata, Jumat (23/5/2025).
Khofifah menjelaskan bahwa sungai Jombang memiliki lebar sekitar 20-30 meter, dengan kedalaman 5 meter. Namun terjadi pendangkalan akibat sedimentasi dan material di dalamnya yang menyebabkan daya tampung berkurang signifikan akibat lebar sungai yang kini hanya 5-10 meter.
"Kita bisa melihat kondisi di Sungai Jombang kalau badan sungainya ini sudah mengalami pendangkalan. Maka, jika intensitas hujan tinggi itu sudah pasti meluber dan tidak tertampung. Untuk itu solusinya memang pengerukan, menormalisasi sungai, sehingga harapannya daya tampungnya bisa kembali normal," jelas Khofifah.
Dalam normalisasi sungai ini, Khofifah menyebut, Pemprov Jatim menyiapkan dump truck dan excavator. Sedangkan, Pemkab Pamekasan juga menyiapkan excavator. Excavator akan ditambahkan jika sudah memasuki musim kemarau, agar penjangkauan badan sungai lebih leluasa.
"Di beberapa titik memang sesuai dengan pengajuan Pemkab Pamekasan. Mereka mengajukan pengerukan kemudian perbaikan beberapa pintu air. Termasuk perbaikan parapet, normalisasi avfoer. Ada sekitar 14 item catatan yang diajukan oleh Pemkab Pamekasan," ujarnya.
Khofifah menambahkan, proses pengerukan ini membutuhkan waktu sekitar 2 bulan setengah. Sehingga dalam pengerjaannya, akan dilihat secara simultan kemungkinan untuk mengerjakan 14 item sesuai pengajuan Pemkab Pamekasan.
"Kalau mau solusi yang lebih strategis lagi, ada pembangunan waduk. Tapi kalau waduk pasti membutuhkan puluhan hektar, sehingga pembangunannya selalu di atas Rp1 triliun. Maka semua waduk anggarannya dari pusat," pungkasnya. (dim/msn)
