Gubes Unhan Bogor Sebut BPBD Jatim Layak Sebagai Pusat Literasi Kebencanaan di Indonesia

Gubes Unhan Bogor Sebut BPBD Jatim Layak Sebagai Pusat Literasi Kebencanaan di Indonesia Gubes Unhan Bogor, Syamsul Maarif (kanan) saat kunjungan di BPBD Jatim. (Ist)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Guru Besar (Gubes) Sosiologi Kebencanaan Universitas Pertahanan (Unhan) Bogor, Syamsul Maarif menyebut BPBD Jatim telah berkembang menjadi sebuah institusi literasi kebencanaan di tanah air.

Hal tersebut ia sampaikan usai kunjungan di Kantor BPBD Jatim di Jl Letjen S. Parman 55 Waru, Sidoarjo, Sabtu (12/7/2025).

Syamsul Maarif menegaskan, perkembangan BPBD Jatim yang telah dilengkapi dengan Taman Edukasi Bencana layak disebut sebagai Pusat Literasi Kebencanaan atau yang ia singkat menjadi Puslitrana atau Disaster Literacy Centre (DLC).

Menurut Syamsul, memahami literasi kebencanaan tidak sekadar memberi pengetahuan tentang kebencanaan bagi anak-anak dan masyarakat yang berkunjung ke BPBD Jatim. Melainkan literasi kebencaan bisa bermakna lebih dalam, yakni menyiapkan kesadaran anak-anak akan bencana sebagai modal pengetahuan saat mereka dewasa hingga menduduki berbagai jabatan, baik di birokrasi, politik, maupun jabatan lainnya.

“Wawasan kebencanaan yang didapat saat sejak anak-anak itu akan menjadi memori kuat sebagai modal pengambilan kebijakan saat mereka sudah dewasa,” tuturnya.

Ia mengisahkan Tilly Smith, anak usia 10 tahun asal Inggris, yang bisa menyelamatkan ratusan orang saat terjadi bencana tsunami di Pantai Pukhet Thailand tahun 2004, berkat pengetahuannya tentang tsunami yang ia dapat saat sekolah.

"Berkat pengetahuannya tentang tsunami, anak itu akhirnya bisa menyelamatkan orang tuanya dan ratusan orang yang ada di dekat pantai,” terang mantan Kepala BPBD pertama tersebut.

Selain itu, Syamsul Maarif juga mengapresiasi sejumlah kemajuan peralatan yang dilakukan BPBD Jatim. Salah satunya, dengan hadirnya BPBD One, kendaraan operasional yang mampu memetakan dengan cepat sebuah kejadian bencana dan memfasilitasi jaringan komunikasi di area blank spot.

“Prinsip dasar penanganan bencana itu cepat dan tepat. Saya kira dengan hadirnya BPBD One, Kepala BPBD Jatim bisa mereaksi cepat setiap kejadian bencana dari mana saja,” ujarnya.

Dalam kunjungan ini, Syamsul Maarif juga berkesempatan mencoba simulator gempa, mengunjungi Tenda Pendidikan Bencana (Tenpina), dan melihat isi mobil BPBD One.

Turut mendampingi, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto; Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda; dan Plt. Kabid PK, Dadang Iqwandy. (dev/msn)