Mengkhawatirkan! Dinkes Pamekasan Catat Kasus Campak per September Melonjak, 17 Desa Dinyatakan KLB

Mengkhawatirkan! Dinkes Pamekasan Catat Kasus Campak per September Melonjak, 17 Desa Dinyatakan KLB Ilustrasi campak

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Lonjakan kasus campak di Kabupaten Pamekasan semakin mengkhawatirkan. 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat per 1 September 2025, tercatat sebanyak 360 kasus suspek campak, dengan 160 di antaranya dinyatakan positif.

Kecamatan Proppo menjadi wilayah dengan jumlah kasus positif terbanyak, yakni 40 kasus.

Sementara itu, Puskesmas Panaguan mencatat 29 kasus positif, termasuk dua pasien yang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit menular tersebut.

Jumlah tersebut tersebar di 7 kecamatan berbeda di Pamekasan, meliputi Kecamatan Galis (Desa Polagan), Kadur (Pamoroh dan Bangkes), Pademawu (Dasok, Jarin, Majungan), Pengaan (Larangan Badung), Pamekasan (Bugih dan Gladak Anyar), Proppo (Batukalangan, Campor, Gro’om, Jambaringin, Panaguan, Pangbatok), serta Waru (Sumber Waru).

Sedangkan Dinkes Pamekasan mencatat, kasus positif campak tersebar di 21 wilayah kerja Puskesmas di Pamekasan per Selasa (2/9/2025). Meliputi Puskesmas Bandaran dan Tlanakan, masing-masing sebanyak 9 pasien, Puskesmas Pademawu sebanyak 10 pasien, Sopa’ah 19 pasien, Galis dan Larangan masing-masing 6 pasien.

Puskesmas Talang dan Teja masing-masing 3 pasien positif, Kowel 13 pasien, Proppo 11 pasien, Panaguan 29 pasien dan 1 pasien di antaranya meninggal dunia, Palengaan 2 pasien, Pagantenan 1 pasien, Bulangan Haji 1 pasien, Kadur 11 pasien, Pakong 2 pasien, Waru 11 kasus suspek, Tampojung Pregi 3 pasien positif, Batumarmar 11 pasien, Pasean 2 pasien positif dan satu pasien di antaranya meninggal dunia, serta Larangan Badung sebanyak 5 pasien positif.

dr. Saifuddin, Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan, membenarkan adanya peningkatan signifikan kasus campak yang kini menyebar di sejumlah kecamatan dan desa.

“Dari data terakhir, ada 17 desa yang sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) campak. Termasuk di Desa Batukalangan, Bugih, Campor, Dasok, hingga Polagan. Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi kami,” ungkapnya, Rabu (3/8/2025)

“Kecamatan Proppo, menjadi wilayah terbanyak kasus campak dengan total sebanyak 70 kasus suspek, 40 positif, 8 negatif. Puskesmas Panaguan mencatat sebanyak 50 kasus suspek, 29 positif, 7 negatif. Termasuk dua pasien meninggal dunia, satu pasien suspek dan satu pasien positif,” imbuhnya. 

Ia menambahkan, sebaran kasus tidak hanya terkonsentrasi di satu wilayah, tetapi merata di hampir seluruh puskesmas. 

Puskesmas Panaguan menjadi lokasi dengan kasus positif terbanyak mencapai 29 pasien.

“Dengan angka ini, total suspek mencapai 360, dengan 160 positif dan 46 negatif. Sisanya ada yang sembuh dan masih dirawat. Beberapa puskesmas lain juga melaporkan kasus, meski dengan jumlah lebih kecil,” jelasnya.

Ia menegaskan, pihaknya kini memperkuat langkah pencegahan melalui imunisasi, penanganan medis cepat, serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menyepelekan gejala awal campak.

“Kami mengimbau masyarakat segera memeriksakan anaknya jika muncul gejala seperti demam tinggi, ruam kulit, batuk, pilek, atau mata merah. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih luas,” pungkasnya. (dim/van)