Super Air Jet Mendarat Perdana di Bandara Dhoho

Super Air Jet Mendarat Perdana di Bandara Dhoho Bandara Dhoho, Kabupaten Kediri. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tepat pada momentum Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025) pukul 11.45 WIB, pesawat Super Air Jet milik Lion Group mendarat perdana di Bandara Dhoho. Penerbangan ini menjadi titik awal kembali beroperasinya jalur udara Kediri-Jakarta setelah lima bulan vakum sejak Citilink menghentikan layanan.

Penerbangan perdana rute Jakarta-Kediri dan sebaliknya disambut hangat oleh Wagub Jatim, Emil Dardak; Bupati Kediri, Hanindito Himawan Pramana; Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati, jajaran pejabat daerah, manajemen Angkasa Pura Indonesia, serta PT Surya Dhoho Investama selaku pengelola bandara.

Emil yang turut menjadi penumpang dalam penerbangan perdana dari Kediri ke Jakarta, menyampaikan rasa bangga dan haru atas terwujudnya mimpi panjang masyarakat Kediri Raya.

“Hari ini istimewa. Di Hari Pahlawan, kita menyaksikan lahirnya tonggak baru transportasi udara di Jawa Timur bagian barat. Bandara ini dulu diperjuangkan melalui aspirasi delapan kepala daerah sejak 2016. Sekarang, mimpi itu sudah lepas landas,” ucapnya.

Ia juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Kediri dan Trenggalek yang memberikan insentif wisata berupa diskon hotel dan tiket wisata bagi penumpang pemilik boarding pass.

Dengan beroperasinya Super Air Jet di Bandara Dhoho, Emil menegaskan bahwa Kediri kini resmi masuk dalam peta penerbangan nasional. Bandara ini tidak hanya memperpendek jarak Kediri–Jakarta menjadi sekitar 1,5 jam, tetapi juga membuka peluang besar di sektor ekonomi, pariwisata, dan ibadah.

“Hari ini kita saksikan sejarah. Dari Dhoho, mimpi warga Kediri Raya terbang tinggi,” pungkasnya.

Sementara itu, Deputi Regional Airport Commercial and Development PT Angkasa Pura Indonesia Regional IV, Muh Nisyar, menyebut Super Air Jet akan melayani penerbangan tiga kali seminggu, yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat.

“Penerbangan dari Kediri dijadwalkan berangkat pukul 12.30 dan tiba di Jakarta pukul 14.00. Jadwal ini disusun agar penumpang bisa terhubung langsung dengan penerbangan lain di grup Lion Air, seperti Batik Air dan Lion Air,” paparnya.

Dikatakan olehnya, Bandara Dhoho memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter, sehingga mampu melayani pesawat berbadan lebar. Ia membuka peluang untuk penerbangan umrah langsung dari Kediri ke Tanah Suci.

Sedangkan Direktur PT Surya Dhoho Investama, Maksin Arisandi, menyampaikan pihaknya tengah memperluas jangkauan layanan, termasuk mewujudkan penerbangan umrah dan potensi keberangkatan haji dari Kediri di masa depan.

“Target kami, penerbangan umrah bisa segera terealisasi. Tidak menutup kemungkinan juga Kediri akan menjadi titik keberangkatan haji di masa depan,” ujarnya.

Maksin juga mengungkapkan, pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan hotel-hotel di sekitar Kediri untuk difungsikan sebagai asrama haji transit, seperti model di Yogyakarta. Ia menambahkan, Bandara Dhoho kini resmi berstatus internasional setelah terbitnya Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2025.

Ia mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah sekitar seperti Trenggalek, Blitar, Nganjuk, dan Tulungagung yang turut mempromosikan Bandara Dhoho melalui program diskon wisata dan akomodasi.

“Kalau semua pihak terus bersinergi, Bandara Dhoho akan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Terlebih, Bandara Juanda di Surabaya sedang bersiap renovasi. Dhoho bisa menjadi alternatif sekaligus penggerak ekonomi baru di wilayah barat Jatim,” tuturnya. (uji/mar)