Puluhan Jemaah Umroh asal Blitar dan Kediri Berangkat dari Bandara Dhoho

Puluhan Jemaah Umroh asal Blitar dan Kediri Berangkat dari Bandara Dhoho Para Calon Jamaah Umroh saat berada di Bandara Dhoho Kediri. (Ist).

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Biro perjalanan umrah di wilayah Kediri Raya, merasa terbantu dengan keberangkatan jamaah umrah dari Bandara Dhoho yang dinilai lebih praktis dan dekat ketimbang harus ke Bandara Juanda Surabaya.

Pimpinan PT Kampung Coklat Internasional (KCI) Blitar, Edi Purwanto, kepada wartawan, mengatakan, bahwa pihaknya mengapresiasi dengan kembali beroperasinya bandara Dhoho di Kediri tersebut.

"Dengan ini, kami bangga karena bisa berangkat dari Kediri. Kalau ke Bandara Juanda (menambah) transportnya, kalau lewat Bandara Dhoho bisa ditekan (pengeluarannya) ," kata Edi Purwanto, di Bandara Dhoho Kediri, Jumat (12/12) 2025).

Menurut Edi, dahulu juga pernah memberangkatkan jamaah umrah dari Bandara Dhoho Kediri (ke Jakarta) hingga kemudian operasional sempat terhenti. Namun, dengan kembali lagi adanya jadwal penerbangan dari Bandara Dhoho Kediri (ke Jakarta) pihaknya lebih terbantu.

Ia pun menyebut, dalam pemberangkatan ini, ia membawa 50 jamaah. Mereka berasal dari berbagai desa di Kabupaten Kediri.

Mereka dijadwalkan berangkat dari Bandara Dhoho Kediri ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta dengan jadwal hingga sembilan hari.

Pihaknya berharap ke depan ada penerbangan langsung dari Bandara Dhoho Kediri ke Jeddah sehingga lebih memperpendek perjalanan.

"Ke depan kami harapkan Bandara Dhoho Kediri mampu menyediakan maskapai dari Kediri ke Jeddah. Untuk sementara ini, kami masih transit di Jakarta," kata dia.

Sementara itu, salah seorang jamaah umrah, Suyanto mengaku bersyukur bisa ikut umrah pada tahun ini.

Ia juga senang bisa lebih dekat keberangkatan untuk penerbangan di Bandara Dhoho Kediri.

"Senang sekali bisa umrah dan berangkatnya dari Bandara Dhoho Kediri. Saya belum pernah ke bandara sini, dengan keberangkatan ini jadi tahu," kata dia.

Ia berharap nantinya akan semakin banyak pemberangkatan jamaah bahkan haji lewat bandara ini, sebab turut serta memperkuat perekonomian daerah.

Seperti diketahui Bandara Dhoho Kediri kembali beroperasi dengan penerbangan maskapai Super Air Jet yang membuka rute Kediri-Jakarta, mulai tanggal 10 November 2025 lalu.

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi menegaskan bahwa saat ini Bandara Dhoho Kediri juga sudah mengantongi sertifikat, yang menyatakan (Bandara Dhoho Kediri)sebagai bandara internasional.

Untuk saat ini, lanjut Maksin, fokus utama yang ingin dicapai adalah terealisasinya umrah lewat Bandara Dhoho Kediri.

"Fokus utama kami umrah bisa terealisasi. Hari ini kami sedang bekerja keras tanpa lelah bagaimana supaya umrah bisa terealisasi dari Bandara Kediri. Target kami semoga dalam waktu dekat bisa. Kalau bisa dalam musim haji dan umrah ada ketetapan juga," kata dia.

Sementara itu, pemerintah pusat juga sudah memberikan sinyal terkait dengan pemanfaatan Bandara Dhoho Kediri sebagai penerbangan untuk umrah dan haji.

Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf menjelaskan kondisi Bandara Juanda Surabaya yang saat ini telah beroperasi melampaui kapasitas optimal, sehingga diperlukan alternatif bagi pergerakan jamaah umrah dari Jawa Timur.

“Bandara Dhoho memiliki potensi besar untuk menjadi hub penting bagi pasar umrah Jawa Timur yang terus tumbuh. Ini peluang besar untuk menghadirkan layanan keberangkatan yang lebih dekat, mudah, dan efisien bagi masyarakat,” ujar Menhaj saat di Kediri.

Menurut dia, dengan infrastruktur modern dan runway yang mampu menampung pesawat berbadan lebar (wide body), bandara ini dinilai memiliki nilai ekonomis dan fleksibilitas operasional bagi maskapai.

Ia pun sengaja datang ke melakukan peninjauan langsung ke Bandara Dhoho Kediri, untuk melihat kesiapan fasilitas dan potensi pengembangan bandara sebagai salah satu pintu keberangkatan jamaah umrah dari wilayah Jawa Timur.

Dirinya juga memperkenalkan mandat dan peran Kementerian Haji dan Umrah yang dibentuk Presiden untuk meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan bagi jamaah.

“Kehadiran kementerian ini adalah amanat besar untuk memastikan jamaah kita memperoleh pelayanan terbaik, mulai dari hulu hingga hilir,” kata Gus Irfan, sapaan akrab Menteri Haji dan Umroh tersebut. (uji/van)