Ning Lia saat kunjungan kerja di SDN 13 Gresik
GRESIK,BANGSAONLINE.com - Anggota DPD RI Dr. Lia Istifhama menyoroti ketimpangan dukungan anggaran pendidikan inklusi saat mengunjungi SDN 13 Gresik.
Ia menegaskan negara wajib memastikan seluruh anak berkebutuhan khusus (ABK) memperoleh layanan pendidikan yang layak.
Dalam kunjungan tersebut, Ning Lia menyampaikan bahwa inklusivitas pendidikan merupakan tujuan bersama, sementara pemenuhan hak ABK adalah tanggung jawab negara.
Ia menilai masalah utama pendidikan inklusi di Indonesia terletak pada perbedaan skema pendanaan BOS antara Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusi.
Padahal sekolah inklusi menjalankan layanan reguler sekaligus layanan khusus.
Kondisi itu terlihat di SDN 13 Gresik yang berada di wilayah berpenduduk sekitar 4.000 jiwa dengan banyak ABK yang membutuhkan layanan inklusi.
Namun, sekolah hanya mampu menerima lima murid baru ABK setiap tahun.
“Kenapa hanya lima? Karena keterbatasan anggaran. Ini menjadi problem sosial yang nyata,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).













