3 Program Inovasi Pemkab Lamongan Masuk Finalis Kovablik Jatim 2025

3 Program Inovasi Pemkab Lamongan Masuk Finalis Kovablik Jatim 2025 Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat konferensi pers memaparkan 3 program pemkab yang masuk finalis Kovablik Jawa Timur 2025.

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan patut berbangga lantaran tiga program inovasinya masuk finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.

Ketiga inovasi tersebut meliputi Posyandu Kucing milik Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), Megilan Entrepreneur (Megpreneur) yang diinisiasi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Dinkop UM), dan Disabilitas Mandiri Terlindungi (Tas Mantri) oleh Puskesmas Turi.

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, mengatakan Seluruh inovasi tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan daya saing bisnis lokal agar siap bersaing di pasar yang lebih luas.

Misalnya Posyandu Kucing milik Disnakeswan yang mampu mendekatkan layanan kesehatan hewan secara gratis dan rutin, terutama untuk kucing. Selain itu, inovasi ini juga berguna mencegah penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia) dan meningkatkan kesejahteraan hewan peliharaan.

Hingga saat ini, sudah ada 1 UPT Puskeswan dan 9 Puskeswan yang dilengkapi dengan dokter hewan dan paramedik veteriner. Tercatat sudah ada 937 hewan yang mendapatkan layanan ini, mulai dari meriang vaksin rabies, pelayanan kesehatan hewan, obat cacing, sterilisasi, hingga nilai ekonomis.

Sementara Tas Mantri meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penyandang disabilitas melalui pemberdayaan keluarga sebagai caregiver untuk perawatan di rumah.

Program ini juga melakukan layanan HCS (Home Care Service) sebanyak dua kali dalam satu minggu, pelatihan caregiver sebanyak dua kali dalam satu tahun, bantuan alat penunjang kesehatan berupa tensi meter, alat bantu mobilisasi, alat laboratorium sederhana sebanyak 15 orang per tahun, dan masih banyak lagi.

Selain mendekatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui gagasan kreatif dan terukur, tiga inovasi tersebut selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, lima belas program prioritas, Renstra, RIPJ-PID, dan RKPD.

"Seluruh inovasi di Kabupaten Lamongan didukung oleh peraturan daerah dan tentu selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan, lima belas program prioritas, Renstra, RIPJ-PID, dan RKPD. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, hingga memberikan tambahan nilai ekonomis untuk masyarakat," tutur Bupati Yuhronur Efendi saat memaparkan program inovasi di Ruang Command Center Pemkab Lamongan, Kamis (27/11/2025).

Adapun dampak inovasi Megpreneur bisa dilihat dari rata-rata kenaikan omzet pasca mengikuti inkubasi. Tercatat omzet pelaku usaha yang mengikuti Megpreneur mengalami kenaikan. Dari 3,5 juta rupiah pada 2022, di tahun 2023 menempati angka 4,5 juta rupiah, dan tahun 2024 menempati angka 5,8 juta rupiah.

Inkubasi ini diikuti 155 tim, dengan mengklasifikasikan kategori usaha di bidang agribisnis, food, fashion, industri kreatif, pariwisata, hingga layanan jasa. (qom/rev)