Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah mengajak para camat, sekretaris camat (Sekcam), dan sekretaris desa (Sekdes) untuk proaktif melakukan jemput bola demi menyukseskan berbagai program strategis nasional.
Ajakan tersebut disampaikan saat memberikan ceramah umum pada Pelatihan Teknis Peningkatan Kapasitas SDM Sekretaris Desa Angkatan I–IV dan Kepamongprajaan bagi Camat dan Sekcam Tahun 2025 di Malang pada Selasa (2/12/2025).
Khofifah menekankan pentingnya peran desa dalam mendukung program nasional.
"Banyak program yang sekarang ini ditugaskan kepada desa, banyak sekali, tolong aparatur desa dan kecamatan menyukseskan berbagai program strategis tersebut," ujarnya.
Beberapa program yang langsung menyasar desa antara lain Rumah Restorative Justice (RJ), Pos Bantuan Hukum (Posbankum), serta Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Saat ini di Jawa Timur telah terbentuk 8.494 unit koperasi, dengan 674 di antaranya mulai beroperasi.
"Jadi KDKMP ini bagaimana koperasi merah putih berbasis desa, menyediakan beras SPHP, MinyaKita, tabung elpiji 3 kilogram, dan juga pupuk untuk kebutuhan petani," kata Khofifah.
Ia menambahkan, RJ merupakan konsep penyelesaian konflik dengan pendekatan restoratif yang fokus pada pemulihan antara pelaku, korban, dan masyarakat.
Program ini telah diimplementasikan melalui penandatanganan kerja sama antara bupati/wali kota dengan kepala kejaksaan negeri setempat.
Sementara Posbankum menyediakan layanan informasi, konsultasi, mediasi, dan rujukan hukum bagi masyarakat desa, dengan dukungan paralegal yang dilatih Kementerian Hukum.
"Dari banyaknya tugas-tugas yang tersentral di desa, tentu penguatan kapasitas SDM menjadi penting, dan yang paling penting untuk penyiapan paralegal," ucap Khofifah.

Ia juga mengingatkan bahwa RJ dan Posbankum tidak dapat menyelesaikan kasus extra ordinary crime seperti korupsi, terorisme, dan narkoba.
"Masing-masing harus punya ketahanan untuk tidak mencoba narkoba, karena sekali mencoba akan ketagihan dan sekali ketagihan sama dengan menjemput kematian," tuturnya.
Selain itu, Khofifah meminta agar camat, sekcam, dan sekdes segera berkoordinasi jika puskesmas di wilayahnya tidak memiliki dokter gigi.
"Monggo panjenengan koordinasikan, karena pada dasarnya posisi dokter gigi di Jawa Timur sangat sangat mencukupi," imbuhnya.
Ia juga menekankan pentingnya identifikasi potensi desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendukung keberlanjutan Desa Mandiri.
"Kemandirian desa menjadi bagian penting, maka dibutuhkan banyak inisiasi, inovasi dan kreativitas bagaimana penguatan ekonomi peningkatan kesejahteraan, dan pada saat yang sama penurunan kemiskinan bisa kita lakukan bersama," paparnya.
Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin Jawa Timur menurun 0,29 persen pada periode Maret 2024-Maret 2025. Khofifah menuturkan sejumlah program strategis yang bisa diakses desa, seperti swasembada gula dan susu, serta Grand Parent Stock Indukan Ayam Petelur se-Indonesia di Malang.
"Ini sebetulnya menjadi ruang baru, peluang baru bagaimana desa mengakses program-program strategis nasional yang bisa memberikan penguatan lebih riil bagi warga panjenengan semua," pungkasnya. (cat/mar)












