Dinkes Surabaya Sidak Jajanan Sekolah

Dinkes Surabaya Sidak Jajanan Sekolah TAK LUPUT: Penjual jamu tradisional di daerah pagesangan juga diambil sampelnya. foto: yuli iksanti/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Satpol PP Kota Surabaya melakukan sidak jajanan sekolah pada Kamis (5/11). Kegiatan itu merupakan bentuk perhatian Pemkot terhadap kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi para pelajar, khususnya yang duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Sekitar pukul 09.00, tim gabungan bergerak menuju SDN Pagesangan. Setiba di lokasi, petugas menyasar penjual jajanan yang berada di depan sekolah. Pengambilan sampel uji dimulai dengan es potong aneka rasa. Dilanjutkan dengan keripik samiler, siomay, agar-agar, martabak mini, tahu, jamur krispi hingga minuman jamu tradisional.

Saat sidak, petugas juga mendapati produk makanan kemasan impor tanpa keterangan tanggal kadaluwarsa. Produk tersebut lantas disisihkan untuk diteliti lebih lanjut.

Tim Dinkes membeli seluruh sampel dari pedagang untuk dibawa ke tempat pengujian. Selain itu, sejumlah sampel makanan dari pedagang di sekitar SDN Kebonsari I dan II juga tak luput dari pantauan petugas. Dari sidak tersebut, total makanan dan minuman yang berhasil dikumpulkan sebanyak 39 jenis.

Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Umul Jariyah mengatakan, pihaknya rutin menggelar sidak jajanan sekolah. Selama ini Dinkes lebih fokus memonitor jajanan di sekitar SD. Pertimbangannya, siswa SD belum cukup mampu memilah mana makanan yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh.

Dia melanjutkan, adapun zat yang dipantau oleh Dinkes antara lain rodhamin B, metanil yellow, formalin dan boraks. Menurut Umul, jika dikonsumsi secara terus-menerus dalam rentang waktu yang lama dapat berpotensi mengakibatkan gangguan kerusakan organ dalam. Di samping itu, juga dapat memicu penyakit kanker. “Dampaknya memang tidak langsung, melainkan dalam jangka panjang,” tuturnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO