Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual pada Anak, Ajari Anak Lindungi Diri Sendiri

Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual pada Anak, Ajari Anak Lindungi Diri Sendiri Peserta Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual pada Anak, mengangkat poster ajakan mewaspadai kejahatan seksual pada anak-anak. foto: yuli iksanti/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota mengajak berbagai elemen yang ada di masyarakat untuk memerangi kekerasan pada anak. Deklarasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN-AKSA) – Sikat Kejahatan Seksual terhadap Anak, dilakukan bersamaan Minggu (13/12) kemarin di Taman Bungkul, .

“Pemkot ingin mengajak partisipasi berbagai elemen masyarakat bahwa tindak kekerasan terhadap anak bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Perlunya partisipasi dari berbagai pihak karena kekerasan umunya berasal dari lingkungan terdekat kita,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Nanis Chairani.

Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas

Dari data yang ada, angka kekerasan terhadap anak di Indonesia setiap harinya bertambah. Menurut survey pakar kriminologi Universitas Indonesia, setiap 20 menit terjadi kekerasan terhadap anak-anak. Data dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat, sebanyak 21,6 juta kasus kekerasan terhadap anak terjadi sepanjang tahun 2010-2014. Sebanyak 58 persennya merupakan kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Data dari pusat PPT-P2A Kota tahun 2014 menyebutkan sebanyak 106 anak yang menjadi korban kekerasan seksual, sedangkan hingga Oktober 2015, terdapat 43 jumlah kasus kekerasan seksual di mana 12 anak sebagai pelakunya.

“Kini, upaya untuk mereduksi dan mencegah jatuhnya korban menjadi tanggung jawab bersama, tak hanya pemerintah namun juga berbagai elemen masyarakat. Orang tua tak lagi mengawasi anak mereka sendiri, namun juga anak-anak yang ada lingkungan mereka. Salah satu caranya seperti memberikan pengawasan dan edukasi kepada anak, sehingga anak tersebut bisa melindungi dirinya sendiri kelak,” imbuh Nanis.

Baca Juga: PT Umroh Kilat Indonesia, Prioritaskan Beri Edukasi ke Para Jemaah

Pelaksanaan kampanye ditandai dengan penandatangan spanduk oleh Pj Wali Kota , Kepala BNN Kota , Forpimda, jajaran SKPD terkait, Dewan Pendidikan, dan Anggota DPRD kota , yang kemudian diikuti penekanan tombol sirine dan disambut dengan flasmob oleh ratusan pelajar se-kota surabaya di depan Taman Bungkul.

Nanis menambahkan, kampanye di Taman Bungkul dijadikan penanda dimulainya gerakan nasional anti kejahatan seksual terhadap anak. Nantinya, dari kampanye hari ini akan dilakukan kampanye serupa di beberapa titik di kota surabaya selama tujuh hari berturut-turut.

“Kampanye besok bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat, bahkan Pemkot tahun ini sedang dalam proses penyususunan instrusksi Walikota tentang GN-AKSA dan Rencana Aksi Daerah GN AKSA. Dengan cara itu, nantinya akan bermuara pada gerakan sayang anak di Kota ,”tegas wanita yang pernah menjabat sebagai kepala bagian Hubungan Masyarakat ini.

Baca Juga: Korban Tewas, Begal Perempuan di Surabaya Hanya Dikenakan Pasal Curat, Pengacara Beberkan Alasannya

Penjabat (Pj) Wali Kota Nurwiyatno, memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penanggulangan kekerasan seksual terhadap anak ini. Menurutnya, anak merupakan titipan dari Tuhan yang patut dijaga dan sudah menjadi komitmen bagi segala pihak dalam pemenuhan hak bagi anak-anak.

sebagai kota yang selalu tumbuh berkembang, merupakan kota yang cukup berpotensi terhadap tindak kekerasan terhadap anak. Ditandai dengan ini, pemkot meminta kepada segala pihak untuk memberikan ruang dan waktu sesuai haknya bagi tumbuh kembang anak. Kegiatan positif juga diharapkan selalu diberikan kepada anak sembari orang tua melakukan pengawasan, sehingga mempersempit terjadinya kekerasan seksual terhadap anak,” imbuh Nurwiyatno.

Acara yang dimulai pukul tujuh pagi itu, juga dimeriahkan berbagai macam stand edukasi untuk anak-anak, yayasan Genta menyediakan stand edukasi permainan ular tangga kepada anak yang didampingi orang tua, dimana tiap kotak angkanya berisikan pemahaman hak-hak anak. Selain itu, melalui Genta bercerita juga memberikan stand edukasi tentang bahaya kejahatan seksual yang bisa terjadi di lingkungan sekitar kepada anak melalui medium dongeng dan boneka. (yul/rev)

Baca Juga: Hearing Lanjutan soal RHU dan Efek Pengendara Mabuk, DPRD Surabaya Soroti SOP, Perizinan, dan Pajak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO